Pratama Arhan Sabet Penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020

oleh Hery Kurniawan diperbarui 01 Jan 2022, 23:29 WIB
Pratama Arhan - Pelatih Shin Tae-yong telah memastikan bahwa tidak bisa menurunkan bek kiri utama, Pratama Arhan, pada leg pertama final Piala AFF 2020 kontra Thailand. (AP/Suhaimi Abdullah)

Bola.com, Jakarta - Prestasi membanggakan ditorehkan bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan. Pemain berusia 20 tahun itu memenangkan penghargaan untuk pemain muda turnamen di ajang Piala AFF 2020.

Pratama Arhan mendapatkan kombinasi suara penggemar dan peringkat tim redaksi sebuah media. Di sepanjang turnamen, Arhan dinilai tampil luar biasa, meski gagal mengantarkan Timnas Indonesia memenangi Piala AFF 2020.

Advertisement

Diketahui, penghargaan itu mengadu beberapa talenta terbaik AFF Suzuki Cup 2020 melawan satu sama lain dan Pratama Arhan, dengan total 60.122 suara, dinobatkan sebagai yang terbaik setelah serangkaian penampilan luar biasa.

Pratama Arhan berhasil mengalahkan rekan setimnya Witan Sulaeman dan Alfeandra Dewangga, yang masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga. Sementara Thanawat Suengchitthawon dari Thailand dan Sieng Chanthea dari Kamboja melengkapi lima besar.

Bintang PSIS Semarang, yang memiliki ciri khas lemparan ke dalam yang panjang membuatnya menjadi ancaman nyata dari hampir semua tempat di dalam lapangan lawan, menjadi starter di enam dari delapan pertandingan Indonesia.

Khususnya, saat dia absen untuk leg pertama final Piala AFF 2020. Pratama Arhan diskors karena akumulasi kartu kuning dan berujung dengan kekalahan telak Timnas Indonesia 0-4 dari Thailand.

 

 

2 dari 3 halaman

Bek Kiri Tajam

Pratama Arhan berhasil mencuri perhatian usai tampil memukau di laga terakhir fase grup Piala AFF 2020 dengan mencetak satu gol dan satu assist untuk Irfan Jaya. Bermain sebagai bek kiri, ia berhasil menjadi pemain aktif dan agresif di lapangan. (Dok. PSSI)

Di antara beberapa momen yang perlu diingat, kontribusi terbesar Pratama datang dengan mencetak gol penyeimbang di menit akhir melawan Singapura di leg kedua semifinal untuk membawa pertandingan ke perpanjangan waktu sebelum Indonesia menang 4-2 untuk maju ke final keenam mereka.

Dengan timnya berjuang melawan sembilan pemain tuan rumah, ia siap memanfaatkan bola pantul dari tiang gawang dari jarak dekat yang terbukti menjadi pertandingan paling dramatis di kompetisi ini dan malam yang tak terlupakan bagi Garuda.

Satu lagi yang akan bertahan lama dalam ingatan para penggemar Indonesia datang melawan rival terbesar mereka Malaysia ketika, unggul 2-1 di pertandingan terakhir Grup B, Pratama mengirim tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti ke bagian belakang gawang untuk memberi Indonesia keunggulan dua gol dalam laga yang akhirnya mereka menangi 4-1.

Baru melakukan debut internasionalnya di awal tahun, Pratama, yang sebelumnya relatif tidak dikenal di luar tanah airnya, menampilkan atribut lengkapnya sepanjang kompetisi, dengan loncatannya di sayap kiri memberikan ancaman konstan bagi pertahanan lawan.

3 dari 3 halaman

Diminati Klub Luar Negeri

Pratama Arhan. Bek sayap kiri Timnas Indonesia berusia 20 tahun ini tampil apik sejauh ini. Dua gol dan dua assist mampu disumbangkannya. Sayang, pemain yang mempunyai kemampuan lemparan jarak jauh ciamik ini tidak turun di final leg pertama akibat akumulasi kartu kuning. (AP/Suhaimi Abdullah)

Kualitas pertahanannya juga menarik perhatian. Arhan memenangkan 80 persen tekel dan lebih dari setengah duel yang dia ikuti, sementara dia menyelesaikan 76 persen dari 178 operan yang dia lakukan selama turnamen.

Sementara Arhan gagal membantu Indonesia mengklaim mahkota Piala AFF yang pertama, ia adalah bagian dari tim muda Indonesia yang sangat menjanjikan yang sekarang akan percaya diri untuk menantang gelar di tahun-tahun mendatang.

Dengan syarat, Pratama Arhan mampu terus meningkatkan kualitas permainannya. Salah satu caranya adalah dengan bermain di kompetisi luar negeri yang punya level lebih tinggi dari Liga Indonesia.

Kebetulan dalam beberapa waktu terakhir Pratama Arhan dikaitkan dengan beberapa klub di Korea Selatan. Ia bisa saja menyusul langkah Asnawi Mangkualam yang sudah ada di negara tersebut dengan memperkuat Ansan Greeners.

Berita Terkait