Shin Tae-yong Akui Kewalahan Tingkatkan Level Timnas Indonesia karena Tak Didukung Kompetisi yang Bagus

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 03 Jan 2022, 21:30 WIB
Timnas Indonesia memang takluk 0-4 di leg pertama Final Piala AFF 2020 dari Thailand. Namun, berhentilah meratapi kekalahan tersebut karena masih ada leg kedua. Kita patut bangga, 3 pemain Garuda dinominasikan sebagai pemain muda terbaik. Berikut daftar lengkapnya. (AP/Suhaimi Abdullah)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku kesulitan dalam meningkatkan kualitas permainan timnya. Penyebabnya adalah buruknya kualitas dari kompetisi sepak bola yang dimiliki Indonesia.

Timnas Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2020 setelah kalah agregat 2-6 dari Thailand. Rinciannya adalah Skuad Garuda kalah 0-4 pada leg pertama (29/12/2021) dan imbang 2-2 pada leg kedua (1/1/2022).

Advertisement

Shin Tae-yong menilai, kekalahan yang dialami Timnas Indonsia wajar karena adanya perbedaan kualitas permainan yang mencolok. Para pemain Thailand mayoritas bermain di kompetisi Thai League yang secara level sangat bagus di Asia Tenggara.

"Thailand sangat kuat. Apalagi Thai League-nya menghuni peringkat 1 di kompetisi Asia Tenggara," kata Shin Tae-yong seperti dikutip Yonhap.

"Tidak mudah untuk meningkatkan level tim nasional bila kompetisi domestiknya tidak mendukung untuk itu. Liga dan tempo permainan harus ditingkatkan dengan cepat," ucap pelatih asal Korea Selatan itu.

Pernyataan Shin Tae-yong memang cukup masuk akal karena Timnas Indonesia adalah muara dari kompetisi. Memiliki level kompetisi yang bagus dan profesional secara langsung dapat meningkatkan kualitas para pemain di Timnas Indonesia.

2 dari 3 halaman

Sudah Move On

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong di Piala AFF 2020. (dok. AFF)

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, juga tak ingin larut dalam kekecewaan setelah gagal mempersembahkan gelar Piala AFF 2020. Dia mengaku sudah move on dan membidik kesuksesan di Piala AFF 2022.

Shin Tae-yong mengaku tak menyesali kegagalannya di Piala AFF 2020. Pelatih asal Korea Selatan itu menatap optimistis masa depan Timnas Indonesia yang mengalami perkembangan pesat.

''Piala AFF 2020 telah berakhir. Mohon maaf, namun saya tidak menyesal. Pemain kami, para staf, dan pelatih telah menjadi rekan yang baik untuk saya,'' kata Shin Tae-yong di akun Instagram-nya.

"Terima kasih banyak untuk semuanya. Ayo, berganti fokus ke Piala AFF 2022. Ayo bertarung Timnas Indonesia," tegas eks pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

3 dari 3 halaman

Pastikan Bertahan

Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bersama Menpora Zainudin Amali dan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan. (Dok PSSI).

Spekulasi masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia telah berakhir. Arsitek asal Korea Selatan itu tidak akan ke mana-mana setelah Piala AFF 2020.

Shin Tae-yong memastikan bakal tetap menangani Timnas Indonesia. Saat ini, Shin Tae-yong terikat kontrak hingga 31 Desember 2023.

"Simpel saja penjelasan dari saya. Jadi, saya punya kontrak dengan PSSI sampai 31 Desember 2023. Mungkin para penggemar bisa juga tidak tahu," ucap Shin Tae-yong.

"Akan tetapi, tidak perlu khawatir karena tidak ada yang bisa memecat saya. Atau jika saya mengundurkan diri pun, pasti ada denda," ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut. 

Berita Terkait