Bola.com, Jakarta - Arema FC betul-betul krisis pemain saat menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (05/01/2022). Bayangkan pada yang berakhir dengan skor kaca mata ini, Arema kehilangan 6 pemain.
Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo dan Rizky Dwi masih belum kembali setelah membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Singapura. Sedangkan Jayus Hariono, Carlos Fortes dan Bagas Adi absen karena akumulasi kartu.
Minimnya pilihan pemain tercermin di bangku cadangan. Hanya ada enam pemain tersedia. Keenamnya adalah Teguh Amiruddin, Andiyas Francisco, Didik Ariyanto, Ikhfanul Alam, Tito Hamzah dan Bramntio Ramadhan. Padahal Persikabo menaruh 9 pemain cadangan.
Ini jadi krisis pemain paling parah yang dialami Singo Edan. Namun pelatih Eduardo Almeida tak ingin ambil pusing. "Kami sudah punya waktu untuk melakukan persiapan. Ini hal yang memang bisa terjadi dalam sepakbola. Dan saya tidak akan komplain dengan situasi ini,” jelas pelatih asal Portugal tersebut.
Arema hanya memboyong 21 pemain ke Bali. Tapi itu termasuk Carlos Fortes, Bagas Adi dan Jayus Hariono. Sedangkan satu pemain lain Genta Alparedo belum bisa dimainkan.
Sebagai rekrutan baru, dia bisa turun di laga putaran kedua lawan Bhayangkara FC. Sama halnya dengan tiga pemain yang baru diperkenalkan di Bali: Ryan Kurnia, Fabiano Beltrame dan Sandi Sute.
Untungnya Arema Tidak Kalah
Untungnya Arema tak menelan kekalahan di laga ini. Padahal mereka menurunkan sejumlah pemain muda. Seperti Achmad Figo, Bramntio Ramadhan dan Tito Hamzah.
Lini belakang Arema juga menurunkan duet stoper dadakan. Diego Michiels yang biasanya jadi bek sayap kini jadi tandem Sergio Silva sebagai stoper. Untungnya pemain naturalisasi ini cepat adaptasi dengan posisi baru tersebut.
"Situasi seperti ini sepertinya tidak akan terjadi lagi di pertandingan lain," tegas mantan pelatih Semen Padang tersebut.
Laga selanjutnya, lawan Bhayangkara FC (9/1/2021) tentu Arema punya skuad lebih komplet. Kemungkinan tiga pemain dari Timnas Indonesia sudah menyelesaikan karantina di Jakarta.
Deretan pemain baru juga bisa diturunkan. Sehingga kedalaman skuad Singo Edan lebih baik. Pemain inti dan pelapis kualitasnya tak akan beda jauh.