Bola.com, Bandung - Kiper Persib Bandung, Teja Paku Alam punya kenangan pahit dalam karier sepak bolanya. Dia mengaku sempat mendapat cemoohan dari suporter Sriwijaya FC gara-gara jarang tampil.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Teja Paku Alam masih memperkuat Sriwijaya FC pada 2013 hingga 2015. Kiper yang kini berusia 27 tahun ini jarang mendapat kesempatan bermain karena kalah bersaing dengan kiper lainnya.
"Mungkin perjalanan karier saya agak banyak sedihnya juga, sampai dulu suporter bilang Teja ngapain di sini (Sriwijaya), ngabisin uang saja, karena enggak pernah main," kata Teja dalam channel YouTube Tiento Indonesia.
Kendati begitu, Teja tidak patah semangat. Pemilik nomor punggung 14 ini perlahan mulai membuktikan kualitasnya hingga menjadi pilihan utama di Skuad Laskar Wong Kito.
"Tapi, saya enggak pernah kecil hati, tetap semangat saja. Memang dari 2013, 2014, dan 2015 enggak pernah main, malah lebih sering di tribune. Tapi, saya enggak kecil hati," ujarnya.
Teja Paku Alam pun kini menjadi tumpuan tim Persib Bandung di BRI Liga 1 2021/2022. Sejauh ini, Teja mencatatkan 13 penampilan dari total 17 laga yang dilakoni Maung Bandung.
Tampil Apik Bersama Persib di BRI Liga 1
Sementara itu, performa Teja Paku Alam menanjak di BRI Liga 1. Dia mengaku punya ritual khusus sebelum turun ke lapangan. Kiper asal Padang ini kerap menghubungi orang tua dan istri tercintanya untuk meminta doa.
"Pastinya telepon orang tua dan istri untuk minta restu. Sepertinya wajib kalau telepon orang tua dan istri. Kalau tidak telepon, seperti ada yang kurang atau mengganjal saja," paparnya.
Disinggung mengenai ketidakhadiran suporter di BRI Liga 1, Teja menyebut hal tersebut bukan sebuah masalah. Menurutnya, yang lebih utama adalah menjaga semangat dalam setiap pertandingan.
"Kalau menurut saya, hampir sama antara ada atau tidak ada suporter, yang penting menjaga semangat saja. Suporter sudah pasti mendukung kita di rumah,"ucap eks pemain Semen Padang ini.