Bola.com, Jakarta - Liverpool dikabarkan semakin dekat dengan superstar FC Porto, Luis Diaz. Jalan terjal dijalani winger tangguh berjulukan The New Cristiano Ronaldo ini.
Luis Diaz merupakan satu di antara pemain kunci Porto, terutama di sektor penyerang sayap. Ia menjadi mesin gol andalan raksasa Portugal itu dalam dua tahun terakhir.
Ketajaman pemain Timnas Kolombia itu menarik minat sejumlah tim papan atas Eropa. Termasuk Liverpool untuk menjadikan Diaz sebagai serep untuk sejumlah pemain sayap.
Dilansir Record, Liverpool tidak main-main untuk mendatangkan Diaz. Mereka berencana untuk menawarnya secara resmi di awal tahun 2022 nanti.
Menurut laporan tersebut, Jurgen Klopp sangat membutuhkan jasa Luis Diaz. Karena lini serang Liverpool bakal pincang di awal tahun nanti.
Diketahui, Liverpool akan kehilangan tiga pemain mereka yang bermain di Piala Afrika 2022. Di antaranya adalah Mohamed Salah dan Sadio Mane, keduanya merupakan duet maut Liverpool saat ini.
Kepergian dua pemain ini dinilai akan mengganggu produktivitas gol Liverpool. Sehingga Klopp ingin Diaz masuk menjadi solusi kepergian Mane dan Salah.
Berikut ini Bola.com merangkum fakta-fakta menarik Luis Diaz, incaran Liverpool dari FC Porto yang memiliki julukan The New Cristiano Ronaldo:
Ikut Copa America Khusus Masyarakat Adat
Pemain berusia 24 tahun ini pernah ikut serta membela Kolombia pada Copa America of Indigenous People bahkan sebelum dia bergabung dengan klub profesional pada 2015.
Dinukil dari UNPO, turnamen ini diikuti oleh tim-tim yang terdiri dari penduduk asli dari negara-negara Amerika Latin yang digelar di Chili antara tanggal 16 dan 25 Juli 2015. Copa America of Indigenous People diperuntukkan kepada masyarakat adat untuk mengekspresikan identitas mereka di panggung internasional.
"Budaya asli adalah bagian dari identitas kami," kata Menteri Luar Negeri Chili Heraldo Muñoz kepada Fusion. "Copa America ini dapat membuat aspek budaya kita lebih terlihat, dan juga berfungsi sebagai cara untuk mengintegrasikan komunitas adat di negara kita."
Sebagai bocah Wayuu, masyarakat adat terbesar di Kolombia, dia sangat bahagia setelah mengesankan pahlawan lokal dan legenda nasional Carlos Valderrama.
"Kompetisi ini diadakan di Chili jadi kami mengambil penerbangan lima jam ke sana dan Anda bisa melihat matanya bersinar dengan pengalaman itu," kata John 'Pocillo' Diaz, yang melatih Luis Diaz dkk. kepada BBC Sport pada November 2021.
"Lucho (sapaan akrab Luis Diaz) bertanya apakah dia bisa makan yang sama lebih dari sekali. Dia sangat rendah hati."
Kekurangan Gizi
Luis Diaz berasal dari wilayah La Guajira Kolombia, salah satu daerah yang paling terabaikan di mana 4.770 anak Wayuu meninggal karena kelaparan antara tahun 2008 dan 2016.
Ketika John Diaz mendengar kalau Luis Diaz jadi taget Liverpool, mundur ke belakang pada 2015, ia tidak bisa percaya. Sebab, untuk lolos dalam daftar 26 skuad Kolombia di Copa America khusus masyarakat adat saja nyaris mustahil.
"Untuk sesaat, kami pikir akan sangat sulit baginya untuk tampil karena Lucho tampaknya memiliki masalah gizi buruk, dia sangat kurus dan kalah dalam duel dengan pemain lain," katanya kepada BBC.
Namun terlepas dari itu, dia berhasil menonjol di antara 400 kandidat dan masuk ke dalam skuad 26 orang. Dia awalnya bermain sebagai striker, tetapi memiliki satu masalah besar dalam permainannya.
"Dia biasa menggriring bola dengan kepala menunduk, jadi terkadang dia bahkan tidak menyadari bahwa dia telah mencapai ujung lapangan. Dia sangat cepat dan memiliki teknik yang sangat bagus, bola akan menempel di kakinya seperti lem."
Diet Ketat
Kolombia kalah di final Copa America of Indigenous People 1-0 dari Paraguay, tetapi seorang bintang lahir, yakni Diaz, yang mengakhiri kompetisi dengan dua gol.
Sekembalinya ke tanah airnya, ia langsung menandatangani kontrak dengan Barranquilla FC, feeder club untuk Junior FC. Selama waktunya di sana, Diaz harus melakukan satu hal penting: perbaikan gizi.
Karena latar belakang La Guajira-nya, sang winger tidak begitu kuat seperti pemain-pemain lainnya. Jadi Barranquilla memutuskan untuk menerapkan rencana diet yang membuatnya bertambah besar dan berat badannya bertambah 10 kg.
Terbang ke Eropa
Pada tahun 2017, ia pindah ke Junior FC, di mana ia memenangkan gelar liga Kolombia pada musim berikutnya. Pada waktu yang hampir bersamaan ia juga melakukan debut internasional penuhnya, menggantikan Juan Cuadrado saat bermain imbang 0-0 dengan Argentina pada 2018.
Tidak lama setelah itu, Eropa datang memanggil.
Ketika Zenit St Petersburg ingin mengontraknya, mantan bintang Porto James Rodriquez dan Radamel Falco meyakinkannya untuk bergabung dengan raksasa Portugal, FC Porto.
Dalam 121 pertandingan untuk Porto, ia telah mencetak 39 gol dan memberikan 18 assist.
Musim lalu saja, ia berhasil mencetak 11 gol dan enam assist di semua kompetisi sebelum bersinar di Copa America. Dia mengakhiri kompetisi dengan empat gol, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak bersama Lionel Messi.
Musim ini, Diaz telah mencetak 12 gol di Liga Primeira.
The New Cristiano Ronaldo
Dan bagaimana dengan julukan ikonik The New Cristiano Ronaldo?
Memang tidak jelas dari mana mulanya, tapi tampaknya berasal dari penampilannya yang luar biasa di Copa America, di mana Kolombia mencapai semifinal sebelum tersingkir dari Argentina.
"Lucho bisa menembak dari jarak jauh, dia nyaman dengan kedua kakinya, dia bisa menggiring bola, dia bisa membuka pertahanan, dia bisa mencetak gol. Apa yang tidak bisa dia lakukan?" dia menyimpulkan.
"Tapi, percaya atau tidak, dia belum mencapai puncak performa."
Sumber: Berbagai sumber