Bola.com, Jakarta - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster seperti kurang nyaman sebelum duel lawan Arema FC, Minggu (9/1/2022). Dalam sesi konferensi pers jelang laga, ia mengeluhkan tiga hal.
Paul Munster tak banyak membahas persipan teknis timnya. Justru lebih banyak keluhan yang diutarakannya lewat konferensi pers virtual tersebut.
Bisa jadi ini menandakan kepanikan pelatih asal Irlandia Utara tersebut. Maklum, laga lawan Arema jadi pertaruhan posisi puncak klasemen.
Jika kalah, Bhayangkara yang jadi juara paruh musim bisa melorot ke urutan ketiga. Sementara Arema yang ada di urutan ketiga naik ke posisi pertama.
Berikut tiga keluhan Paul Munster sebelum hadapi Arema FC.
Lapangan Latihan Tak Memadai
Hal pertama yang dikeluhkan Munster adalah lapangan latihan yang kurang memadai. Sebenarnya ini juga jadi persoalan semua tim. Bahkan beberapa venue untuk pertandingan dinilai kurang layak. Terutama dari segi ruang ganti pemain.
Namun khusus tempat latihan, saat ini ada 18 klub yang ada di Bali. Pastinya lapangan latihan jadi rebutan tim kontestan. Pastinya jumlah lapangan dengan standart layak tidak mencukupi kebutuhan latihan semua klub.
Jika melihat akun instagram Bhayangkara FC, mereka sebenarnya dapat lapangan yang layak. Yakni lapangan Wanara Mandala yang ada di area Monkey Forest, Ubud, Bali. Hanya saja lapangan tersebut sepertinya tidak memiliki ruang ganti.
Warning Wasit
Munster cukup panjang membahas soal kinerja wasit di Liga 1. Sebenarnya ini bukan kali pertama dia melakukannya. Namun jelang lawan Arema, dia membahasnya sebelum pertandingan. Mantan pelatih timnas Vanuatu in seperti ingin mengingatkan wasit agar lebih fair memimpin laga lawan Arema.
“Belakangan kami seperti lebih mudah mendapatkan kartu. Saat pertandingan nanti kami hanya berharap kepemimpinan (wasit) yang fair,” keluhnya.
Munster menambahkan jika dia sulit melakukan analisa saat bertemu Arema di putaran pertama lalu. Dia melihat bukan Arema yang menyulitkan timnya, melainkan keputusan wasit.
“Sebenarnya cukup sulit analisa pertemuan pertama lawan Arema. Karena bukan Arema yang membuat masalah untuk tim kami. Tapi dari kepemimpinan wasit membuat masalah muncul,” terangnya.
Batasi Pertanyaan Media
Yang terakhir, Munster tidak bersedia menjawab pertanyaan terakhir dari awak media dalam zoom tersebut. Dia merasa sudah menjawab tiga pertanyaan. Ternyata pelatih 39 tahun ini sudah terbiasa membatasi tiga pertanyaan dalam sesi wawancara.
Tapi sebenarnya aturan pribadi Munster itu tidak berlaku di sesi pree match conference yang digelar PT Liga Indonesia Baru, penyelenggara kompetisi. Pihak panpel yang memimpin sesi konferensi pers sebenarnya berusaya membuat Munster menjawab pertanyaan terakhir dari awak media.
Karena masih ada sisa waktu sebelum konferensi pers beralih ke kubu Arema FC. Namun Munster bersikukuh tak mau menjabat pertanyaan terakhir tersebut.
“Biasanya Coach hanya membatasi tiga pertanyaan saja. Tadi sudah ada tiga pertanyaan yang dijawab,” kata penerjemah Munster.