Mees Hilgers Mengira Syarat Setelah Dinaturalisasi Harus Bermain di Indonesia, Hasani Abdulgani Meluruskan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 10 Jan 2022, 09:15 WIB
Empat pemain keturunan Indonesia yang berlaga di Eropa telah diajukan pelatih Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi agar bisa membela Timnas Garuda. Dari keempatnya, Mees Hilgers berpeluang paling cepat, karena sama sekali belum pernah berseragam Timnas negara lain. (twitter@fctwente)

Bola.com, Jakarta - Mees Hilgers disebut sempat khawatir dan mengira syarat dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) harus bermain di Indonesia. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, meluruskan sangkaan salah kaprah itu.

"Dia banyak mendengar pemain yang bermain di luar negeri itu kesannya harus bermain di Indonesia. Saya bilang tidak," kata Hasani ketika dihubungi Bola.com.

Advertisement

Mayoritas pemain naturalisasi Indonesia berdarah Belanda memang banyak yang berkarier di Tanah Air setelah menyandang status WNI. Nama-nama seperti Raphael Maitimo, Stefano Lilipaly, hingga Ezra Walian malah memilih bermain di Tanah Air alih-alih bertahan di Negeri Kincir Angin.

Hasani menduga Mees Hilgers sedikit waswas sehingga mengajukan syarat kepada PSSI, buntut dari fenomena pemain naturalisasi berdarah Belanda yang terdampar di kompetisi Indonesia.

"Pemain-pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda, mungkin teman-teman dia atau yang dia tahu, seperti Maitimo, mereka saja yang ingin tinggal di Indonesia. Itu bukan syarat dari kami," jelas Hasani.

"Mereka mengira kewajiban bermain di Indonesia sebagai syarat. Saya bilang tidak. Kalian tetap bermain di Eropa. Malah kami menginginkan kalian berkiprah di Eropa."

"Nanti saat FIFA Matchday, baru kami panggil seperti pemain-pemain yang bermain di luar negeri. Jadi beberapa pertanyaan itu yang harus kami jelaskan, kan orang tidak tahu," papar Hasani.

2 dari 3 halaman

Dokumen 2 Pemain Sudah Lengkap

Pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat ketika masih membela Swansea City. (AFP/ADRIAN DENNIS).

Hasani mengungkapkan bahwa dokumen Mees Hilgers belum lengkap. Sementara itu, dokumen Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah dalam genggaman PSSI. Adapun seorang pemain keturunan lainnya, Ragnar Oratmangoen masih belum diwawancarai oleh Shin Tae-yong.

"Untuk Mees Hilgers, sebelum tahun baru, dia sudah lama bilang berminat. Tapi, dia mau nanti kalau bermain di Timnas Indonesia, tidak sia-sia. Artinya ada kepastian dia menjadi WNI," tutur Hasani.

Sebelum pergantian tahun, Shin Tae-yong telah menghubungi Sandy Walsh dan Jordi Amat. Kondisi itu yang membuat proses keduanya lebih cepat dari dua pemain lainnya.

"Shin Tae-yong punya kebiasaan terhadap empat pemain yang direkomendasikan ini. Dia ingin mewawancarai keempatnya," jelas Hasani.

3 dari 3 halaman

Mees Hilgers Happy Diwawancara Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (PSSI).

Pada akhir tahun lalu, Shin Tae-yong tidak punya waktu untuk mewawancarai Mees Hilgers. Sebab, arsitek berusia 51 tahun itu sedang sibuk di Piala AFF 2020 bersama Timnas Indonesia.

Situasinya setali tiga uang dengan Mees Hilgers. Bek berusia 20 tahun ini masih fokus dengan FC Twente di Eredivisie atau kasta teratas Liga Belanda di pengujung 2021.

"Kenapa Mees Hilgers agak lambat, dia sedang sibuk bermain di Liga Belanda pada akhir tahun lalu. Waktu dia sedang break, Shin Tae-yong lagi di Piala AFF. Jadi waktunya tidak ketemu," terang Hasani.

"Setelah tahun baru dan Piala AFF, baru Shin Tae-yong menghubungi Mees Hilgers. Dari pembicaraan itu, kalau menurut laporan dari agennya, Hilgers happy dan oke," terang Hasani.

Berita Terkait