4 Bintang Arema FC yang Bakal Berikan Mimpi Buruk untuk PSS di BRI Liga 1: Dari Bawah Mistar hingga Ujung Tombak Usung Misi Pembalasan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 12 Jan 2022, 09:30 WIB
Arema FC - 4 Pemain Arema FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Malang - Arema FC mengusung misi balas dendam dalam laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (13/1/2022). Lawan yang dihadapi Singo Edan adalah satu-satunya tim yang memberikan kekalahan bagi Arema FC pada musim ini, yaitu PSS Sleman.

Arema FC takluk 1-2 dari PSS Sleman pada laga pertama musim ini yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, pada seri pertama BRI Liga 1 2021/2022.

Advertisement

Kini Arema FC siap untuk membalas kekalahan tersebut. Bicara permainan dan suasana tim, mereka lebih baik ketimbang pada awal putaran pertama. Ada 15 laga dilalui Arema FC tanpa kekalahan, sehingga Ahmad Alfarizi dkk. saat ini menjadi runner-up klasemen sementara dengan 37 poin.

Dalam duel melawan PSS nanti, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, bakal menurunkan skuad terbaik. Absennya bek asing Sergio Silva karena akumulasi kartu masih bisa ditutupi oleh pemain naturalisasi Fabiano Beltrame. Selain itu, barisan pemain kunci bisa diturunkan.

Berikut pemain Arema FC yang bisa menjadi mimpi buruk bagi PSS Sleman dalam pertemuan kedua mereka di BRI Liga 1 2021/2022:

 

2 dari 6 halaman

Carlos Fortes

Ekspresi Carlos Fortes usai mencetak brace dan memberi kemenangan 2-1 bagi Arema FC atas Borneo FC. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Striker asal Portugal ini jadi pemain tersubur Arema FC. Sampai sejauh ini sudah 10 gol disumbangkannya untuk Singo Edan.

Namun, saat laga sebelumnya melawan Bhayangkara FC, Carlos Fortes absen mencetak gol. Kendati demikian, dia tetap jadi striker paling berbahaya. Dia juga ingin terus menambah koleksi golnya untuk bersaing di bursa top scorer BRI Liga 1.

Kali ini Fortes dapat tandem duet pemain Timnas Indonesia. Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo sudah kembali setelah memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura.

Artinya, ada keuntungan dengan hadirnya mereka. Konsentrasi lini belakang PSS akan terbagi. Dia juga punya misi membalas kekalahan Arema FC dari PSS di putaran pertama.

3 dari 6 halaman

Kushedya Hari Yudo

Kushedya Hari Yudo. Pemain Arema FC berusia 28 tahun ini baru mencetak 2 gol dan 1 assist dalam 9 laga di BRI Liga 1. Debut bersama Timnas terjadi pada 29 Mei 2021 di bawah pelatih Shin Tae-yong dan telah bermain 7 kali dengan torehan 1 assist. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ketika bermain di Arema FC, dia berposisi sebagai winger. Justru di posisi tersebut, Yudo merasa punya kebebasan untuk berkreasi. Tidak ada beban harus mencetak gol. Tugasnya lebih banyak melayani Fortes dan mengacak-acak pertahanan lawan dengan skill individunya.

Selain kembali dari Timnas Indonesia di ajang Piala AFF, kepercayaan dirinya tentu lebih baik. Meski di Timnas Indonesia, dia bukan pilihan utama, setidaknya Yudo ingin memberikan bukti dia layak membela negara.

Pada seri keempat BRI Liga 1 yang digelar di Bali, Yudo sudah tampil sejak menit awal ketika melawan Bhayangkara FC. Ketika itu dia merasa belum mencapai performa terbaik.

Dia baru menjalani karantina lima hari di Jakarta dan tidak bisa maksimal berlatih. Sekarang, kondisinya lebih baik. Mengingat karakter bermainnya yang lebih sering membawa bola butuh tenaga besar. Kini fisiknya akan lebih menunjang untuk merusak pertahanan PSS.

 

4 dari 6 halaman

Hanif Sjahbandi

Pemain Arema FC, Hanif Sjahbandi (kiri) berebut bola dengan penyerang PSIS Semarang, Jonathan Zorilla saat laga pekan keempat BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Madya, Jakarta. Arema FC harus puas bermain imbang tanpa gol saat bersua PSIS Semarang. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada musim ini, Hanif Sjahbandi seperti memiliki tugas berbeda dari pelatih Eduardo Almeida. Dia tidak sekadar menjadi gelandang bertahan, tapi juga pengatur irama permainan Arema FC. Penyebabnya, Singo Edan tidak punya sosok playmaker di lini tengah.

Dalam beberapa pertandingan, Hanif bisa menjadi kreator lini tengah Singo Edan. Umpan-umpan terobosannya bisa memanjakan striker dan pemain sayap.

Selain itu, dia lebih berani membawa bola. Skill individunya lebih terlihat pada musim ini. Sementara tugas sebagai gelandang jangkar lebih banyak diberikan kepada Jayus Hariono atau Renshi Yamaguchi. Jadi Hanif bisa menjadi otak serangan Arema FC saat melawan PSS.

 

5 dari 6 halaman

Adilson Maringa

Persib memiliki peluang lewat tendangan jarak jauh Esteban Vizcarra menit 15. Tapi bola bisa diselamatkan kiper Arema, Adilson Maringa. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dewa penyelamat Arema FC hampir dalam setiap pertandingan. Maringa sudah mencatatkan 9 kali clean sheet. Dua pertandingan yang digelar di Bali juga terbukti gawangnya tidak kebobolan. Pemain Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC sudah dibuatnya frustrasi.

Lini depan PSS bisa jadi mengalami nasib yang sama. Kiper berusia 31 tahun asal Brasil ini sedang on fire. Putaran pertama lalu, dia sempat mencatatkan clean sheet dalam lima laga beruntun. Wajar jika Maringa kini menjadi satu di antara kiper terbaik di BRI Liga 1.

 

6 dari 6 halaman

Posisi Arema FC di BRI Liga 1

Berita Terkait