Bola.com, Jakarta - Persiraja Banda Aceh melayangkan protes resmi kepada PSSI terhadap keputusan-keputusan kontroversial di laga Persiraja kontra PSIS Semarang yang berlangsung di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Rabu (12/1) malam.
Ketidaknetralan wasit Iwan Sukoco yang memimpin laga tersebut, sudah terlihat sejak awal laga di pertandingan ini. Andika Kurniawan diganjar kartu kuning pada menit pertama, dan selanjutnya sepanjang laga terus membiarkan pemain PSIS Semarang menghantam pemain Persiraja tanpa mengganjar kartu sekalipun.
Terlihat dari tayangan langsung di televisi, Sukoco terus meniup peluit ketika bola sedang menguntungkan Persiraja. Termasuk kala Defri Riski yang terlihat jelas terlepas dari perangkap offside menerima umpan terobosan Jabar Sharza. Namun dianggap offside oleh hakim garis dan pengadil lapangan tengah malam itu.
Persiraja yang bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-50 masih mampu bermain imbang hingga menit ke-90 waktu normal. Namun, pada tambahan waktu, secara mengejutkan wasit menambah lima menit dengan permainan yang sejatinya berjalan normal tanpa banyak waktu normal yang terhenti.
Puncak kekecewaan pemain dan ofisial Persiraja Banda Aceh adalah ketika waktu sudah melewati lima menit tambahan, dan bola keluar lapangan, wasit masih saja menjalankan laga hingga terjadinya gol di menit ke 95,22 detik baru kemudian wasit mengakhiri pertandingan.
Kirim Surat
Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam tidak menerima keputusan tersebut. Hari ini, Kamis (14/1/2022), manajemen Laskar Rencong melayangkan surat protes resmi ke PSSI.
"Yang kita protes dua, yang pertama kartu merah Andika. Yang kedua gol tersebut. Sama-sama duel, kok dikasih pelanggaran dan kartu merah untuk pemain kita,” kata Dek Gam.
"Jadi kita minta kepada PSSI dalam hal ini Komite Wasit, bukan saja mengevaluasi wasit. Tapi juga kami tidak terima dengan hasil ini, karena ini jelas golnya sudah di menit sembilan lima lebih," tambahnya.
"Kita sekarang mau kirim surat protes, hari ini kita kirim, kita mau lihat apa jawaban PSSI. Apa ada evaluasi terhadap wasit, atau ada perubahan terhadap hasil pertandingan."
"Kalau mau bunuh tim di luar pulau Jawa, bukan seperti itu cara bunuhnya. Kalau enggak suka sama tim di Aceh, ya kirim surat aja biar enggak usah ikut kompetisi," tegas Anggota Komisi III DPR RI ini.
Baca Juga
Duel Pelatih Dewa Unitd vs Bali United di BRI Liga 1: Pertarungan Sepak Bola Pragmatis Ala Teco dengan Kedisiplinan Jan Olde Riekerink
Duel Antarlini Persik Kediri Vs PSIS Semarang: Letupan dari 2 Sayap
Prediksi Dewa United Vs Bali United BRI Liga 1: Duel Tim Bertabur Bintang yang Performanya Timpang