Bola.com, Jakarta - Ferdinand Sinaga punya perjalanan karier yang menarik di sepak bola Indonesia. Sampai dengan saat ini, tercatat sudah 13 klub berbeda yang pernah disinggahi pemain berusia 33 tahun itu.
Namun, ada satu klub yang punya kesan tersendiri di hati Ferdinand Sinaga. Klub yang dimaksud adalah Persiwa Wamena. Klub kontestan era kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang sempat dibelanya pada musim 2010/2011.
Dalam perbincangan di kanal Youtube Sport77 baru-baru ini, Ferdinand menceritakan awal mula kisahnya di Persiwa Wamena. Menurut dia, sosok yang mengajak dirinya ke Persiwa adalah Suharno, eks pelatihnya dulu.
Namun saat itu menurut Ferdinand, Suharno tidak menjanjikan tempat utama di Persiwa. Sebab, di tim berjuluk Badai Pegunungan itu sudah punya trio penyerang, Eddie Foday Boakay, Erick Weeks Lewis, dan Pieter Rumaropen.
"Dulu pelatih Suharno di wamena dia bilang 'Le mau enggak ikut bapak ke Wamena?' Saya langsung jawab siap tanpa nanya apa-apa," ujarnya.
"Awalnya saya cuma jadi cadangan tapi lama-lama malah tidak tergantikan." lanjutnya.
Serba Terbatas
Ada beberapa pengalaman menarik yang dialami Ferdinand selama membela Persiwa Wamena. Satu di antaranya adalah pengalamannya tinggal di hotel yang dijadikan mes klub tersebut.
Menurut pengakuannya, di hotel tersebut tidak ada AC atau pendingin ruangan maupun televisi. AC memang tidak diperlukan di Wamena sebab suhu udara di kota tersebut sangat dingin.
"Dulu dikasih mes nya di hotel tanpa AC dan tanpa TV. Di sana udah dingin sekali. Berangkat latihan enggak pernah mandi karena dingin sekali," ujarnya sembari tertawa.
Kian Terasah
Menengok jauh ke belakang, Ferdinand Sinaga mengawali kariernya di tim muda Persib Bandung. Setelah bergabung dengan Persibat Batang, Persikab Kabupaten Bandung, dan PPSM Magelang, Ferdinand memberanikan diri bergabung dengan klub Papua, Persiwa Wamena.
Menurut Ferdinand, bermain di Wamena kian membuat karakternya terbentuk. Karakter masyarakat Wamena secara umum memiliki kemiripan dengan masyarakat Batak.
"Mereka tahu saya orang Batak, mereka ada kesamaan karakter yang buat saya nggak terlalu susah adaptasi di sana. Ada juga pemain senior Pieter Romaropen dan Imanuel Padwa yang bantu saya," jelasnya.
"Walaupun cuma semusim di sana tapi udah kaya keluarga," tandas sosok yang dijuluki The Dragon itu.
Sumber: Kanal Youtube Sport77
Baca Juga
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Umuh Muchtar Senang Persib Punya Pelatih yang Suka Marah-Marah: Dia Begitu karena Sayang
PSS Sleman Masih Berjibaku di Papan Bawah Klasemen BRI Liga 1, Mazola Junior: Obatnya Wajib Menang Lawan Dewa United