Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen Kirim Dokumen untuk Jadi WNI Demi Timnas Indonesia pada Februari 2022

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 15 Jan 2022, 15:30 WIB
Mees Hilgers. Bek tengah FC Twente berusia 20 tahun ini memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang lahir di Manado. Meski lahir di Belanda, belum sekalipun ia bermain di level timnas yunior. Bersama FC Twente musim ini ia telah bermain 11 kali dengan mencetak 1 gol dan 1 assist. (twitter@fctwente)

Bola.com, Jakarta - PSSI segera menerima dokumen keturunan dari Ragnar Oratmangoen dan Mees Hilgers. Keduanya disebut akan mengirimkan bukti untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) demi membela Timnas Indonesia itu pada Februari 2022.

"Untuk Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen, janji agennya bakal mengirimkan dokumen pada Februari 2022," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani dalam akun Instagramnya, @hasaniabdulgani, Sabtu (15/1/2022).

Advertisement

PSSI sedang memproses pergantian kewarganegaraan empat pemain keturunan di Eropa. Selain Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen, dua nama lainnya ialah Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Pengajuan naturalisasi keempatnya berasal dari permintaan pelatih Shin Tae-yong untuk mewujudkan target Timnas Indonesia di level Asia Tenggara (ASEAN). Nakhoda tim asal Korea Selatan itu diminta untuk mempersembahkan gelar juara di Piala AFF atau SEA Games.

PSSI telah menerima dokumen dari Sandy Walsh dan Jordi Amat. Sebab, kedua pemain itu sudah lolos tes wawancara dengan pelatih Shin Tae-yong. Dokumen keduanya juga tengah dipelajari.

"Sementara dokumen Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah dikirim dari agen di Eropa kepada PSSI dan saat ini sedang diproses tim legal. Mudah-mudahan minggu depan sudah ada kabar, apakah dokumennya sudah komplet atau masih perlu tambahan," jelas Hasani.

2 dari 5 halaman

Target Kelar Sebelum Pertengahan Tahun

Sandy Walsh saat ini masih menunggu proses naturalisasinya rampung sehingga bisa membela Timnas Indonesia. (Instagram/@sandywalsh)

PSSI menargetkan naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen sudah rampung sebelum pertengahan tahun ini. Sebab, keempatnya diharapkan dapat membela Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia akan berkancah dalam Babak Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bakal menggelar pengundian babak penyisihan pada 24 Februari 2022 berdasarkan ranking FIFA masing-masing peserta.

"PSSI menargetkan keempat pemain itu bisa membela Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni 2022," papar Hasani.

3 dari 5 halaman

Alasan Dokumen Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen Telat

Timnas Indonesia - Sandy Walsh, Kevin Diks, Jordi Amat, Mees Hilgers (Bola.com/Adreanus Titus)

Hasani mengakui bahwa proses pengumpulan dokumen Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen memang lebih lambat dari Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Hasani mengungkapkan bahwa Shin Tae-yong ingin mewawancarai keempat pemain itu lebih dulu. Setelah itu, pihaknya baru memproses keempatnya dengan berkomunikasi melalui para agennya dan mengumpulkan dokumen yang diperlukan.

Pada akhir tahun lalu, Shin Tae-yong tidak punya waktu untuk mewawancarai Mees Hilgers. Sebab, arsitek berusia 51 tahun itu sedang sibuk di Piala AFF 2020 bersama Timnas Indonesia.

Mees Hilgers pun demikian, bek berusia 20 tahun ini masih fokus dengan FC Twente di Eredivisie atau kasta teratas Liga Belanda di pengujung 2021.

"Kenapa Mees Hilgers agak lambat, dia sedang sibuk bermain di Liga Belanda pada akhir tahun lalu. Waktu dia sedang break, Shin Tae-yong lagi di Piala AFF. Jadi waktunya tidak ketemu," terang Hasani kepada Bola.com beberapa waktu lalu.

"Setelah tahun baru dan Piala AFF, baru Shin Tae-yong menghubungi Mees Hilgers. Dari pembicaraan itu, kalau menurut laporan dari agennya, Hilgers bahagia dan oke," ujarnya.

Sementara itu, dokumen Ragnar Oratmangoen telat terkumpul karena mulanya pemain berusia 23 tahun ini tidak masuk proyeksi Shin Tae-yong. Arsitek asal Korea Selatan itu memilih Kevin Diks.

Namun, Shin Tae-yong batal mengajukan Kevin Diks. Sebab, posisinya sama dengan Sandy Walsh. Keduanya sama-sama berperan sebagai bek sayap kanan.

"Untuk Ragnar Oratmangoen, namanya datang terakhir setelah Kevin Diks digeser oleh Shin Tae-yong. Jadi, Ragnar belum diwawancarai oleh Shin," papar Hasani.

4 dari 5 halaman

Proses Panjang

Pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat ketika masih membela Swansea City. (AFP/ADRIAN DENNIS).

Proses keempatnya masih panjang. Belajar dari pengalaman sebelumnya, PSSI merekomendasikan calon pemain naturalisasi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk dibahas di Komisi X DPR RI demi mendapatkan persetujuan sebelum dilantik oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

Dalam wawancaranya dengan wartawan pada akhir November 2021, Hasani sempat menargetkan dokumen keempat pemain ini telah terkumpul pada Februari 2022 agar proses naturalisasinya dapat masuk ke ranah Kemenpora.

"Lalu, yang pernah saya bilang ke teman-teman wartawan, proses sampai Februari 2022 itu adalah target untuk mengumpulkan dokumennya ke PSSI. Dari PSSI, baru diajukan ke Kemenpora," ungkap Hasani, masih dalam wawancaranya bersama Bola.com.

"Berapa lama di Kemenpora? Itu yang saya tidak tahu. Kalau antara pemain keturunan dengan PSSI saya masih tahu karena saya terlibat. Dari pengalaman ini, kami bekerja terus. Namun kan, kondisinya terkadang harus banyak bersabar."

"Seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat, saya lihat dokumennya sudah lengkap. Mudah-mudahan tidak ada yang kurang. Kalau tidak kurang lagi, ini sudah proses. Sebagian dokumen sudah dikirim ke PSSI."

"Tinggal nanti PSSI buat surat atau disambungkan ke Kemenpora. Itu saya tidak tahu karena masih berada di luar negeri. Mungkin minggu depan," papar pria yang juga menjadi Presiden Komisaris Mahaka Sports and Entertainment itu.

5 dari 5 halaman

Perkembangan Teraktual 4 Pemain Naturalisasi

Berita Terkait