Bola.com, Jakarta - Persela Lamongan memanfaatkan jendela transfer putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022 dengan belanja beberapa pemain mumpuni. Satu di antara wajah baru di Tim Laskar Jaka Tingkir adalah Abdul Rohim.
Kiper yang didatangkan dari klub Liga 2 2021, PSMS Medan, itu mengawali debut mengecewakan saat Persela dihajar Persita dengan skor 0-3. Meski kebobolan tiga gol tanpa balas, pelatih Persela, Jafri Sastra, masih percaya dengan Abdul Rohim.
Kiper berusia 30 tahun itu menebusnya dengan penampilan cemerlang ketika Persela bermain imbang 1-1 kontra Persija Jakarta pada pekan ke-20, Sabtu (15/1/2022).
Bahkan, sosok yang pernah berbaju Persebaya Surabaya pada musim 2019 tersebut membuat frustrasi pemain Persija, lewat aksi menggagalkan beberapa tendangan yang dilontarkan Makan Konate maupun Marko Simic.
Bintang Abdul Rohim mulai bersinar terang saat membawa PSMS promosi ke Liga 1 2018. Catatan paling cemerlang, ketika Rohim mampu menghadang tiga tendangan penalti Persebaya di Piala Presiden 2018.
"Ya, Abdul Rohim main bagus. Tapi ini permainan kolektif. Tak hanya Rohim yang berjasa. Sebagus apapun, kalau Persela gagal mempertahankan kemenangan semua harus dievaluasi," kata Jafri Sastra.
Berpeluang Geser Dwi Kuswanto
Jika mampu tampil konsisten, Abdul Rohim bakal menggeser Dwi Kuswanto yang selama ini berstatus kiper utama Persela Lamongan.
Namun, Jafri Sastra dan para staf pelatih akan menganalisa apakah kegagalan Persela Lamongan menggenggam tiga poin, karena murni kesalahan Abdul Rohim atau konsentrasi pemain lain yang kendor.
"Yang jelas kami kecewa. Saya melihat konsentrasi pemain hilang pada menit akhir," ujar Jafri Sastra.
Kerap Kebobolan Menit Akhir
Sejak dipercaya menukangi Persela, Jafri Sastra telah memimpin tiga kali pertandingan dengan dua kali seri dan sekali kalah. Ironisnya, hasil imbang itu terjadi ketika Persela kebobolan pada menit akhir.
Sebelumnya, Persela juga gagal mengamankan tiga poin dari Persipura, karena kecolongan lewat gol topskorer PON Papua, Ricky Cawor, pada injury time.
"Progres tim bagus. Dua kali kami nyaris menang. Saya akan evaluasi kerjasama tim, chemistry antarpemain, dan konsentrasi. Soal fisik, saya kira sudah mendukung," tutur pelatih asal Payakumbuh, Sumatra Barat tersebut.