Shin Tae-yong Minta Ragnar Oratmangoen Dinaturalisasi karena Timnas Indonesia Krisis Pemain Depan Berkualitas?

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 16 Jan 2022, 17:00 WIB
Timnas Indonesia - Hanis Saghara, Ezra Walian, Dedik Setiawan, Kushedya Yudo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong berubah pikiran. Pelatih Timnas Indonesia itu batal mengajukan Kevin Diks untuk dinaturalisasi demi Timnas Indonesia. Sebagai gantinya, nakhoda tim asal Korea Selatan itu meminta Ragnar Oratmangoen.

Demi memenuhi target juara Timnas Indonesia di level Asia Tenggara (ASEAN), Shin Tae-yong menyodorkan empat pemain keturunan di Eropa untuk dinaturalisasi PSSI.

Advertisement

Keempatnya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Kevin Diks. Keempatnya berposisi sebagai bek. Sandy dan Diks di pos bek sayap kanan, sementara Amat dan Hilgers bek tengah.

Belakangan, Shin Tae-yong mengganti Kevin Diks dengan Ragnar Oratmangoen. Sebab, Diks bentrok posisi dengan Sandy Walsh.

Ragnar Oratmangoen adalah pemain Go Ahead Eagles di Eredivisie atau kasta teratas Liga Belanda. Dia berposisi sebagai winger kanan. Pesepak bola berusia 23 tahun itu juga dapat bermain sebagai winger kiri dan gelandang serang berdasarkan catatan Transfermarkt.

2 dari 5 halaman

Mirip Witan Sulaeman

Witan Sulaeman. Pemain sayap milik Lechia Gdansk berusia 20 tahun ini tampil penuh 90 menit. Selain menyumbang gol, pergerakannya juga mampu merepotkan dan kadang harus dijatuhkan hingga menghasilkan beberapa kali tendangan bebas. Ia layak mendapat nilai 7,5. (AFP/Roslan Rahman)

Sekilas dari posisinya, karakteristik Ragnar Oratmangoen mirip dengan Witan Sulaeman di Timnas Indonesia. Pemain Lechia Gdansk itu juga dapat bermain dalam banyak posisi di lini depan, termasuk penyerang lubang.

Witan beberapa kali bermain sebagai second striker untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Jika naturalisasinya terwujud, Ragnar Oratmangoen bisa diplot sebagai striker bayangan untuk mengembalikan Witan ke posisi aslinya sebagai winger.

Shin Tae-yong juga bisa bereksperimen dengan posisi Ragnar Oratmangoen mengingat minimnya penyerang berkualitas di Timnas Indonesia. Sang pemain berpeluang disulap sebagai ujung tombak.

Piala AFF 2020 Jadi Bukti

Piala AFF 2020 menjadi contoh nyata bagaimana mengecewakannya sumbangsih para penyerang Timnas Indonesia. Penampilan Ezra Walian, Dedik Setiawan, Kushedya Yudo, dan Hanis Saghara kerap mendapatkan cibiran.

Dari 20 gol yang diproduksi Timnas Indonesia di Piala AFF, hanya dua yang berasal dari keempat pemain itu.

3 dari 5 halaman

Ragnar Oratmangoen Kurang Tajam

Keceriaan Asnawi Mangkualam bersama Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman usai memastikan lolos ke final. Ya, final keenam di Piala AFF seperti yang diisyaratkan lewat jari-jarinya, yang semoga berbuah gelar juara untuk yang pertama kali. (AP/Suhaimi Abdullah)

Lantas, apakah keinginan Shin Tae-yong menaturalisasi Ragnar Oratmangoen berhubungan dengan kurangnya kualitas lini depan Timnas Indonesia? Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani enggan berspekulasi dengan itu.

Hasani adalah pihak yang menerima instruksi dari Ketua PSSI, Mochamad Iriawan untuk berkomunikasi dan mengumpulkan dokumen empat pemain keturunan.

"Soal itu, saya tidak tahu. Tugas saya kan jadi mak comblang di sini. Mungkin pertimbangan Shin Tae-yong menaturalisasi Ragnar Oratmangoen karena melihat lini depan Timnas Indonesia kurang," kata Hasani kepada Bola.com beberapa waktu lalu.

Namun, sebagai winger, Ragnar Oratmangoen juga tidak tajam. Dia masih nihil gol dan baru mengemas dua assists dari 19 penampilan di Eredivisie musim ini.

4 dari 5 halaman

Dokumen 2 Pemain Naturalisasi Sudah Dikirim

Sandy Walsh saat ini masih menunggu proses naturalisasinya rampung sehingga bisa membela Timnas Indonesia. (Instagram/@sandywalsh)

Sementara itu, PSSI segera menerima dokumen keturunan dari Ragnar Oratmangoen dan Mees Hilgers. Keduanya disebut akan mengirimkan bukti untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) demi membela Timnas Indonesia itu pada Februari 2022.

"Untuk Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen, janji agennya bakal mengirimkan dokumen pada Februari 2022," ujar Hasani dalam akun Instagramnya, @hasaniabdulgani, Sabtu (15/1/2022).

PSSI telah menerima dokumen dari Sandy Walsh dan Jordi Amat. Sebab, kedua pemain itu sudah lolos tes wawancara dengan pelatih Shin Tae-yong. Dokumen keduanya juga tengah dipelajari.

"Sementara dokumen Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah dikirim dari agen di Eropa kepada PSSI dan saat ini sedang diproses tim legal. Mudah-mudahan minggu depan sudah ada kabar, apakah dokumennya sudah komplet atau masih perlu tambahan," jelas Hasani.

5 dari 5 halaman

Target PSSI

CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

PSSI menargetkan naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen sudah rampung sebelum pertengahan tahun ini. Sebab, keempatnya diharapkan dapat membela Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia akan berkancah dalam Babak Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bakal menggelar pengundian babak penyisihan pada 24 Februari 2022 berdasarkan ranking FIFA masing-masing peserta.

"PSSI menargetkan keempat pemain itu bisa membela Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni 2022," papar Hasani.

Berita Terkait