Gara-gara Tidak Vaksin, Novak Djokovic Harus Dideportasi dan Gagal Pertahankan Gelar di Australia Open 2022

oleh Hendry Wibowo diperbarui 16 Jan 2022, 21:19 WIB
Petenis Serbia, Novak Djokovic. (Elsa/Getty Images/AFP)

Bola.com, Jakarta - Novak Djokovic dipastikan tidak bisa mempertahankan gelarnya pada ajang Grand Slam, Australia Open 2022.

Pasalnya Novak Djokovic telah dideportasi dari Australia setelah kalah dalam upayanya menjalani proses pengadilan terakhir untuk tetap bertahan di negeri Kanguru.

Advertisement

Hakim menolak banding yang diajukan oleh petenis asal Serbia itu yang memang tidak menjalani vaksin COVID-19.

Pemerintah Australia pun membatalkan visa Novak Djokovic dengan alasan 'kesehatan dan ketertiban'. Australia memang dikenal sebagai negara yang begitu ketat perihal protokol kesehatan COVID-19.

"Keputusan ini diambil untuk menjaga perbatasan kita tetap kuat dan menjaga keamanan warga Australia," kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

2 dari 2 halaman

Saga 10 Hari

Ekspresi kecewa petenis Serbia, Novak Djokovic usai kalah dari petenis Korea Selatan, Chung Hyeon pada ajang Australia Terbuka 2018 di Melbourne, (22/2/2018). Djokovic kalah 6-7, 5-7, 6-7. (AP/Vincent Thian)

Penolakan banding Novak Djokovic oleh pengadilan merupakan akhir dari saga sepuluh hari sejak sang petenis masuk Australia untuk mengikuti Australia Open 2022.

Masalah dimulai ketika Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke harus membatalkan visa seorang Novak Djokovic. Ditakutkan Djokovic yang memang anti vaksin COVID-19 menularkan sikapnya kepada publik Australia.

Keputusan pemerintah Australia membuat kans Novak Djokovic merasakan titel Grand Slam ke-21 di Australia Open 2022 harus gagal total.