Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro, menentang rencana Shin Tae-yong dalam pengajuan empat pemain untuk dinaturalisasi. Menurut Haruna, program tersebut sia-sia karena kualitas kandidat yang diajukan tak jauh berbeda dari pemain lokal.
Saat ini, PSSI sedang mengurus proses naturalisasi empat pemain untuk Timnas Indonesia. Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen.
Haruna Soemitro menyebut, kandidat yang diinginkan Shin Tae-yong secara kualitas masih bisa dibandingkan. Manajer Madura United itu juga mencontohkan Sandy Walsh yang disebut kualitasnya mirip dengan Asnawi Mangkualam.
"Ketika kita mau menaturalisasi kita harus aple to aple dengan pemain lokal kita. Apakah pemain lokal kita tidak ada yang sebagus itu," kata Haruna Soemitro ketika menjadi narasumber pada wawancara di kanal YouTube milik JPNN.
"Contoh, sorry ya, contoh Sandy Walsh umpamanya, pemain belakang posisi bek kanan atau apa, sekarang pertanyaannya bagus mana Sandy Walsh dengan Asnawi Mangkualam?" ucap Haruna Soemitro.
Secara keseluruhan, Haruna Soemitro tak ingin program naturalisasi menjadi bom waktu untuk pemain lokal Indonesia. Pada akhirnya nanti kehadiran para pemain naturalisasi diyakininya hanya akan membuat kesempatan pemain lokal untuk membela Timnas Indonesia menjadi kecil.
"Kalau kemudian kedatangan dia menghilangkan kesempatan bagi anak bangsa kita, itu menjadi masalah besar kan begitu," ujar Haruna Soemitro.
Tidak Butuh Shin Tae-yong
Haruna Soemitro juga menyebut Timnas Indonesia belum memiliki perubahan apapun bersama Shin Tae-yong. Itu terlihat ketika skuad Merah Putih gagal menjuarai Piala AFF 2020.
Bagi Haruna Soemitor, Shin Tae-yong sama dengan pelatih-pelatih Timnas Indonesia sebelumnya yang hanya memberikan pencapaian runner-up di Piala AFF. Sehingga secara keseluruhan Timnas Indonesia tak membutuhkan jasa Shin Tae-yong.
"Saya tadi sampaikan dalam rapat evaluasi kalau hanya runner-up, tidak perlu Shin Tae-yong. Karena kita sudah beberapa kali jadi runner-up," tegas eks ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu.
Respons PSSI
Tak ingin ucapan Haruna Soemitro semakin menjadi bola liar, PSSI langsung memberikan respons. Sekjen PSSI, Yunus Nusi, meyebut keputusan akhir terkait pelatih timnas dan juga program naturalisasi ada di tangan Ketua PSSI dan juga Komite Eksekutif (Exco).
"Lebih baik debat sengit di dalam untuk menghasilkan keputusan yang berkualitas. Akan tetapi, setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif," ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
"Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang Timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, dan jadwal timnas," lanjut Yunus.
"Bahkan apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia Juni 2022," imbuh Yunus.
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton