Bola.com, Jakarta - Hendry Saputra membenarkan sudah tidak lagi melatih tunggal putra di Pelatnas PBSI. Pria yang akrab disapa Koh Hendry itu mengaku bukan pensiun, melainkan ingin rehat sejenak dari bulutangkis.
Hendry Saputra mengaku kontraknya di Pelatnas PBSI sudah berakhir pada 31 Desember 2021. Pelatih berusia 57 tahun itu memilih untuk berpisah dengan Palatnas PBSI dengan berbagai pertimbangan.
"Iya betul, saya sudah tidak di Pelatnas lagi. Saya umpamakan kita mengontrak rumah dan yang punya rumah tidak mau memperpanjang atau saya tidak mau memperpanjang kan boleh-boleh saja. Jadi saya mau coba profesional," kata Hendry Saputra kepada Bola.com.
"Dalam konteks ini saya tidak mau bergabung lagi karena untuk ukuran pencapaian sudah cukup. Mulai Asian Games, Olimpiade, hingga Thomas Cup kemarin saya rasa cukup dan sudah tujuh tahun. Saya ingin rehat dulu satu atau dua tahun," ucap Hendry Saputra.
Selain itu, Hendry Saputra juga menyebut situasi pandemi COVID-19 juga memengaruhi keputusannya untuk rehat sejenak dari bulutangkis. Apalagi Hendry Saputra merupakan penyintas dari COVID-19.
"Sejak COVID-19 saya merasa kalau harus keluar negeri terus agak ragu dan takut. Saya pernah terpapar sehingga ada sedikit gangguan di pikiran saya soal itu karena harus karantina dan bolak-balik PCR," ujar Hendry Saputra.
Hendry Saputra menukangi tunggal putra Indonesia sejak 2014-2021. Selama menjadi pelatih, Hendry berhasil membantu tunggal putra untuk meraih prestasi membanggakan di dunia bulutangkis.
Keputusan Matang
Keputusan untuk rehat sejenak dari bulutangkis ternyata sudah dipikirkan Hendry Saputra sejak lama. Keputusan itu semakin mantap setelah Hendry Saputra harus masuk Rumah Sakit seusai memimpin tunggal putra di All Englang 2020.
"Pada 2020 setelah All England, saya masuk Rumah Sakit. Setelah keluar, saya sudah komitmen untuk tidak mau ke luar negeri lagi," kenang Hendry Saputra.
"Akan tetapi, hampir tidak mungkin kalau saya tidak keluar negeri karena ada event Olimpiade dan Thomas Cup sehingga harus hadir. Jujur, saya sudah lapor ke PBSI waktu itu untuk keluar sehingga asisten saya semua yang pimpin," ucap Hendry Saputra.
Rapor Hendry Saputra
Sejak menjadi pelatih kepala tunggal putra, Hendry Saputra mencatatkan prestasi yang gemilang. Hendry berhasil membantu Jonatan Christie meraih medali emas Asian Games 2018.
Setelah itu, tangan dingin Hendry juga yang turut membantu Anthony Sinisuka Ginting meraih medali perunggu di Olimpiade 2020. Bahkan, Hendry turut membantu tim Indonesia meraih gelar di Piala Thomas 2020.
Hendry juga banyak membantu tunggal putra Indonesia meraih prestasi BWF Superseries hingga BWF World Tour. Kini, tantangan berat akan dihadapi penerus Hendry Saputra di pelatnas PBSI.