Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2021/2022 sudah memasuki pekan ke-20. Namun, sepertinya tim mana yang bakal terdegradasi ke Liga 2 musim depan sudah mulai terlihat.
Salah satu tim yang dinilai paling berpeluang turun kasta di musim depan adalah Persiraja Banda Aceh. Tim berjuluk Laskar Rencong itu sampai saat ini ada di posisi juru kunci klasemen sementara.
Dari 20 laga yang sudah dijalani, Defri Rizki dan kolega baru mengumpulkan tujuh poin. Mereka baru sekali meraih kemenangan dan empat kali meraih hasil imbang di BRI Liga 1 musim ini.
Namun, BRI Liga 1 musim ini masih cukup panjang. Kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu masih menyisakan 14 pertandingan lagi.
Persiraja Banda Aceh mendatangkan cukup banyak pemain baru di paruh musim lalu. Termasuk pelatih anyar, Sergio Alexandre. Jika bisa bangkit, bukan tak mungkin Laskar Rencong bisa selamat dari ancaman degradasi. Meski peluangnya cukup kecil.
Gresik United Paling Parah
Indonesia beberapa kali mengalami pergantian format kompetisi. Indonesia pernah menggunakan format satu kompetisi penuh dan ada pula menggunakan format dua wilayah.
Untuk format kompetisi penuh, Gresik United bisa dikatakan sebagai tim pemilik rekor terparah. Di Liga 1 musim 2017, GU terdegradasi dengan status juru kunci.
Bukan hanya itu, Gresik saat itu hanya memiliki 10 poin dari 34 pertandingan. Di sepanjang musim, Gresik hanya menang dua kali dan meraih empat kali meraih hasil imbang.
Dengan 14 kali sisa pertandingan di BRI Liga 1 musim ini, Persiraja masih bisa menghindar untuk menyamai atau punya rekor yang lebih buruk dari Gresik United.
Persijap dan Persiba Terburuk di Dua Format
Di era Liga Super Indonesia sempat digunakan format dua wilayah. Hal itu diterapkan di ISL 2014.
Pada ISL era tersebut, ada dua tim yang memiliki poin di bawah 10. Mereka adalah Persiba Bantul yang jadi juru kunci wilayah timur dengan sembilan poin.
Sementara Persijap Jepara yang jadi juru kunci wilayah barat saat itu hanya memiliki delapan poin dalam satu musim. Dengan catatan kedua tim hanya memainkan 20 laga semusim. Sebab, saat itu masing-masing wilayah diisi oleh 11 tim.