Bola.com, Jakarta - Tercatat ada penambahan balapan MotoGP di benua Asia pada musim 2022. Adalah Sirkuit Mandalika, Lombok yang akan menggelar aksi balap Fabio Quartararo dan kawan-kawan pada seri kedua, 20 Maret nanti.
Diyakini kehadiran Sirkuit Mandalika bakal mengancam popularitas balapan MotoGP milik negara tetangga Malaysia yang secara reguler berlangsung di Sirkuit Sepang.
Sirkuit Sepang bahkan sudah masuk kalender Kejuaraan Dunia Balap Motor sejak 1999. Apalagi bukan rahasia lagi, begitu banyak penonton asal Indonesia menyaksikan langsung balapan MotoGP di Sepang.
Nah saat publik Tanah Air sudah bisa menonton balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, akankah hal ini sebuah ancaman untuk Sirkuit Sepang? CEO Sepang, Razlan Razali dengan tegas menjawab tidak.
"Mungkinkah balapan Indonesia yang baru menjadi masalah bagi Sepang, apalagi Indonesia secara tradisional mewakili hampir 20 persen dari jumlah penonton MotoGP Malaysia?," ujar Razali.
"Sekali lagi saya rasa tidak. Karena Mandalika berstatus seri kedua. Sementara Malaysia kedua dari terakhir."
"Kami sempat berpikir Buriram (MotoGP Thailand) bisa berdampak pada gelaran MotoGP di Sepang ketika kali pertama digelar, tapi ternyata tidak," lanjutnya.
Antusias
Alih-alih terancam Sirkuit Mandalika, Razlan Razali justru memprediksi antusiasme MotoGP Malaysia 2022 di Sirkuit Sepang bakal sangat tinggi.
Apalagi sejak awal pandemi COVID-19 belum pernah lagi balapan MotoGP mampir ke Sepang. Razali turut menginformasikan bahkan untuk tes pramusim di Sepang bulan Februari, antusiasme publik Malaysia sudah sangat tinggi.
"Saya sudah mendengar setidaknya 10 ribu penonton dibolehkan menyaksikan tes MotoGP di Sepang. Ini luar biasa dan begitu banyak pembicaraan mengenai tes ini di media sosial," Razali menuturkan.
"Ya, kami mengkhawatirkan kondisi omicron saat ini. Tapi sisi lain, mereka juga sangat bersemangat mendengar deru mesin MotoGP lagi," lanjutnya.
Sumber: Crash