Filosofi Ketinggian Angelo Alessio untuk Persija di BRI Liga 1: Pemain Tidak Terbiasa dengan Perubahan Taktik Cepat dan High Pressing

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 21 Jan 2022, 12:45 WIB
Pelatih dan manajer tim Persija Jakarta, Angelo Alessio (kanan) dan Bambang Pamungkas saat melawan Persib Bandung dalam laga pekan ke-12 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/11/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Masa kerja Angelo Alessio di Persija Jakarta hanya seumur jagung. Pelatih asal Italia itu dipecat ketika BRI Liga 1 2021/2022 baru berjalan lima bulan.

Alessio dicap gagal karena laju buruk Persija Jakarta pada putaran kedua BRI Liga 1. Setelah permintaannya untuk mendatangkan tujuh pemain baru dipenuhi, tim berjuluk Macan Kemayoran itu hanya mampu meraih empat poin dari dalam tiga partai.

Advertisement

Selain karena hasil, penyebab lain Persija mendepak bekas tangan kanan Antonio Conte itu mulai mengemuka. Filosofi sepak bola Alessio dianggap ketinggian untuk Marko Simic dkk.

Setelah mencopot pria berusia 56 tahun itu, Persija Jakarta mempromosikan Sudirman dari asisten pelatih. Arsitek yang karib dipanggil Jendral itu mengungkapkan bahwa para pemain tidak terbiasa dengan perubahan taktik yang cepat ketika masih dipoles Alessio.

"Ada satu hal terkait perubahan-perubahan yang terlalu cepat. Terkadang, Alessio terlalu cepat mengubah hal-hal yang sudah di-briefing dalam pertandingan," kata Sudirman dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1/2022) malam WIB.

"Kebiasaan pemain Indonesia adalah ketika diberikan suatu taktik dan ada perubahan yang cepat, itu menjadi masalah bagi pemain kami. Sebelum bertanding, kami sudah di-briefing. Namun dalam lapangan, Alessio mengubahnya dengan cepat," jelas Sudirman.

2 dari 4 halaman

Pemain Persija Belum Paham dengan Taktik High Pressing

Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio saat melawan PSIS Semarang dalam laga pekan kedua BRI Liga 1 2021/2022 di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (12/9/2021). Kedua tim bermain imbang 2-2. (Foto: Bola.Com/M. Iqbal Ichsan)

Sudirman tidak menjelaskan secara detail yang dimaksud dengan pergantian taktik secara drastis oleh Alessio, namun berpikir bahwa keputusan itu tidak sesuai dengan kebiasaan para pemain.

"Saya pikir, hal-hal seperti ini mungkin sudah biasa kalau terjadi di luar negeri. Namun, kalau untuk pemain kita, taktik-taktik yang cepat berubah ini sedikit membingungkan mereka," ujar Sudirman.

"Sehingga, apa yang seharusnya dilakukan pemain di atas lapangan tidak berjalan dengan maksimal," ucap pelatih yang populer dipanggil Jendral tersebut.

Sudirman sedikit memberikan contoh terkait filosofi Alessio yang tidak cocok untuk Persija Jakarta. Para pemain disebutnya belum memahami taktik melakukan tekanan di lini pertahanan lawan.

"Saya melihat filosofi Alessio mungkin terlalu tinggi untuk pemain sehingga ada banyak pemain yang belum bisa menerjemahkan apa yang dia mau. Seperti taktik pressing di atas dan taktik yang lain," papar Sudirman.

"Saya pikir itu tidak membuat pemain merasa happy. Sehingga, hasil yang didapat tidak begitu baik. Saya masih mengevaluasi semuanya. Saya baru sekali melatih para pemain," jelas pelatih pemegang lisensi A AFC itu.

3 dari 4 halaman

Bambang Pamungkas Singgung Filosofi Angelo Alessio

Presiden Persija Jakarta, Mohammad Prapanca, berdiskusi dengan manajer Bambang Pamungkas saat latihan di SUGBK, Jakarta, Jumat (7/2). Latihan ini persiapan jelang Liga 1 Indonesia 2020. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sudirman punya tugas berat sebagai penerus Alessio. Sebab, target Persija tidak berubah. Macan Kemayoran tetap mematok finis tiga besar meski masih terpaku di peringkat ke-8 klasemen sementara.

"Saya berharap pemain bisa memberikan sesuatu yang lebih ketimbang sebelumnya. Evaluasi saya adalah saya merasa kedekatan dengan pemain seperti kakak dan adik," papar Sudirman.

"Itu menjadi nilai plus bagi saya untuk saya agar para pemain dapat mengerti dengan apa yang saya inginkan," kata mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut.

Manajer Persija, Bambang Pamungkas mengakui bahwa filosofi Alessio tidak tertanam di Persija. Sehingga, permainan dan pencapaian Macan Kemayoran terlihat minim perkembangan.

"Memang filosofi yang diinginkan Alessio tidak berjalan dengan baik di Persija. Itu menjadi satu di antara yang mendasari keputusan manajemen," tutur Bambang.

"Jadi, mungkin transformasi filosofi yang membuat Persija seakan-akan belum mengalami kemajuan berarti selama dilatih oleh Alessio," papar pria yang biasa dipanggil Bepe itu.

4 dari 4 halaman

Klasemen Sementara Persija di BRI Liga 1