Bola.com, Jakarta - Olahraga bulutangkis masih menyita perhatian besar saat memasuki tahun baru 2022. Beragam kejuaraan digelar tahun lalu atau menjadi momentum setelah adanya pandemi COVID-19 yang menghambatnya.
Mulai dari kejuaraan All England yang digelar pada bulan Maret 2021. Kemudian Piala Thomas dan Uber yang berjalan di bulan Oktober 2021. Indonesia secara luar biasa menyabet juara Piala Thomas 2021, sekaligus menyudahi puasa gelar selama 19 tahun lamanya.
Lalu berlanjut dengan kejuaraan tidak kalah bergengsi di rumah sendiri. Indonesia Terbuka yang dipusatkan di Bali pada penghujung tahun 2021.
Memasuki tahun baru 2021, sudah banyak agenda besar bulutangkis yang menanti. Namun sebelum itu, beberapa hal yang cukup konstroversial mengiringi perjalanan di awal tahun ini.
Dunia bulutangkis mengalami beberapa hal penuh kontroversi di awal tahun 2022. Berikut ini tiga di antaranya yang membuat publik tercengang.
Praveen/Melati Dicoret dari Pelatnas?
PB Djarum buka suara mengenai rumor pencoretan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari pelatnas PBSI. Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menyebut pihaknya sampai saat ini belum menerima keputusan resmi dari PBSI.
Rumor pencoretan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari Pelatnas PBSI menguat pada pertengahan Desember 2021. Ketika itu, keduanya dan seluruh atlet dipulangkan dari Pelatnas PBSI ke klub masing-masing.
Praveen disebut memberitahukan ke PB Djarum terkait situasi mereka di Pelatnas PBSI. Bahkan, Melati disebut sampai tak kuasa menahan tangis terkait keputusan pencoretan yang dialaminya.
Yoppy Rosimin menegaskan, pihaknya tidak bisa memastikan kebenaran pencoretan Praveen/Melati dari Pelatnas PBSI. Semuanya diketahui begitu ada surat pemanggilan buat para atlet dalam mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas).
"Saya belum mendapatkan pemberitahuan resmi mengenai percoretan. Jadi, ceritanya pada pertengahan Desember 2021 itu semua atlet pelatnas dikembalikan ke klub masing-masing," kata Yoppy Rosimin kepada Bola.com, Rabu (5/1/2022).
Pelatih Tunggal Putra Mundur
Pelatih tim tunggal putra Indonesi, Hendry Saputra membenarkan sudah tidak lagi melatih tunggal putra di Pelatnas PBSI. Pria yang akrab disapa Koh Hendry itu mengaku bukan pensiun, melainkan ingin rehat sejenak dari bulutangkis.
Hendry Saputra mengaku kontraknya di Pelatnas PBSI sudah berakhir pada 31 Desember 2021. Pelatih berusia 57 tahun itu memilih untuk berpisah dengan Palatnas PBSI dengan berbagai pertimbangan.
"Iya betul, saya sudah tidak di Pelatnas lagi. Saya umpamakan kita mengontrak rumah dan yang punya rumah tidak mau memperpanjang atau saya tidak mau memperpanjang kan boleh-boleh saja. Jadi saya mau coba profesional," kata Hendry Saputra kepada Bola.com.
"Dalam konteks ini saya tidak mau bergabung lagi karena untuk ukuran pencapaian sudah cukup. Mulai Asian Games, Olimpiade, hingga Thomas Cup kemarin saya rasa cukup dan sudah tujuh tahun. Saya ingin rehat dulu satu atau dua tahun," ucap Hendry Saputra.
Selain itu, Hendry Saputra juga menyebut situasi pandemi COVID-19 juga memengaruhi keputusannya untuk rehat sejenak dari bulutangkis. Apalagi Hendry Saputra merupakan penyintas dari COVID-19.
"Sejak COVID-19 saya merasa kalau harus keluar negeri terus agak ragu dan takut. Saya pernah terpapar sehingga ada sedikit gangguan di pikiran saya soal itu karena harus karantina dan bolak-balik PCR," ujar Hendry Saputra.
Hendry Saputra menukangi tunggal putra Indonesia sejak 2014-2021. Selama menjadi pelatih, dirinya berhasil membantu tunggal putra untuk meraih prestasi membanggakan di dunia bulutangkis.
Lee Zii Jia Diskors
Tunggal putra terbaik Malaysia, Lee Zii Jia, baru saja mendapat hukuman larangan tampil dalam turnamen BWF selama dua tahun oleh BAM (Federasi Bulu Tangkis Malaysia). Hukuman ini dijatuhkan karena Lee Zii Jia memutuskan keluar dari BAM atau tak lagi menjadi pebulutangkis tim nasional Malaysia, dan memilih menjadi pemain profesional. Lee Zii Jia sendiri telah memberikan surat pengunduran diri sejak 11 Januari 2022.
Kemudian BAM memberikan konfirmasi pada 17 Januari setelah mengadakan rapat dewan. Baca juga: Resmi, Lee Zii Jia Keluar dari BAM dan Jadi Pemain Profesional Badan tertinggi bulu tangkis Malaysia tersebut baru membuat pengumuman resmi terkait pengunduran Lee Zii Jia pada Jumat (21/1/2022).
BAM juga memastikan bahwa tunggal putra nomor 7 dunia itu juga dilarang bermain selama dua tahun dalam seluruh turnamen BWF. BAM juga memberikan hukuman serupa kepada Goh Jin Wei yang efektif mulai 31 Oktober 2021.
Adapun tunggal putri tersebut baru-baru ini bergabung dengan klub profesional KLRC. Sanksi ini bukan hal yang baru bagi BAM. Sebelumnya, mereka juga pernah menghukum Tan Chun Seang yang dilarang tampil selama dua tahun dalam kompetisi di Asia setelah meninggalkan BAM pada 2011.
Sementara itu, BAM sempat melakukan segala upaya untuk mencegah Lee Zii Jia keluar dari federasi. Akan tetapi, upaya yang dilakukan untuk mempertahankan juara All England 2021 itu tak membuahkan hasil.