Dara cantik kelahiran Bandung tersebut merupakan pemain yang berposisi sebagai seorang middle blocker. Dengan tingginya yang mencapai 180 cm, Yolla sangat mumpuni dalam hal bertahan dan menghentikan serangan lawan. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Ia terinspirasi dari ibundanya yang juga merupakan mantan atlet voli. Pada umur 12 tahun, Yolla dimasukkan ke klub ALKO Bandung. Lalu, ia bermain untuk Bogor Prayoga Unitas dua tahun kemudian dan berhasil tampil menawan. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Pada tahun 2010, Yolla diboyong ke salah satu klub besar voli Indonesia, yaitu Jakarta Elektrik PLN. Ia baru menjalani debutnya di skuat utama empat tahun kemudian dan langsung ikut berjasa menyumbangkan gelar juara Proliga pada tahun yang sama. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Menghabiskan waktu tiga tahun di Jakarta Elektrik PLN, Yolla akhirnya memilih hengkang ke Jakarta BNI 46. Namun, penampilannya tak terlalu gemilang. Pada akhirnya, ia kembali ke Bandung dan bergabung dengan Bandung BJB Tandamata pada musim 2019/2020. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Musim debutnya di Bandung BJB Tandamata tak berjalan mulus. Bukan karena penampilannya yang kurang baik, namun akibat adanya pandemi Covid-19 yang memaksa semua kompetisi olahraga harus terhenti sejenak, termasuk voli. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Yolla juga tercatat pernah mendapatkan kesempatan bermain di Timnas Voli Putri Indonesia dan berhasil mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2013 dan 2015 serta medali perak SEA Games 2017. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Patut dinantikan bagaimana kiprah Yolla Yuliana bersama Bandung BJB Tandamata di PLN Mobile Proliga 2022. Akankah mereka berhasil meraih gelar juara untuk yang pertama kalinya?