Bola.com, Jakarta - Aroma persaingan MotoGP 2022 sudah mulai terendus. Bahkan pada bulan Februari atau hanya beberapa hari lagi, tes pramusim bakal digeelar di Sirkuit Sepang, Malaysia kemudian dilanjutkan di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Siapa pembalap favorit Anda untuk meraih kemenangan? Nama-nama Fabio Quartararo sebagai juara bertahan, Pecco Bagnaia pembalap terkuat Ducati sampai juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir layak jadi unggulan.
Namun pada artikel ini, Bola.com memprediksi justru ada tiga pembalap yang selama ini berstatus papan atas tapi bakal kesulitan pada MotoGP 2022.
Nama besar mereka tentu saja sedang dipertaruhkan. Siapa saja mereka? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
1. Jack Miller
Jack Miller memulai MotoGP 2022 dengan fakta bahwa Ducati memiliki enam pembalap yang kini memperkuat tim satelit dan salah satunya bisa mendepak dirinya untuk musim 2023.
Ya, kontrak hampir semua pembalap di MotoGP 2022 bakal habis. Buat Jack Miller, ia harus unjuk gigi kepada Ducati jika ingin mendapat perpanjangan kontrak.
Masalahnya ia dalam tekanan berat apalagi rekan setimnya, Pecco Bagnaia jauh lebih kuat ketimbang dirinya musim lalu.
Belum lagi para pembalap satelit Ducati yang kemungkinan bisa meraih prestasi lebih baik darinya di MotoGP 2022. Sebut saja Enea Bastianini, Jorge Martin, Johann Zarco sampai Luca Marini.
2. Maverick Vinales
Maverick Vinales hampir selalu digadang sebagai kandidat juara dunia MotoGP setiap kali musim baru tiba. Namun untuk musim 2022 situasinya berubah drastis.
Seperti diketahui, sejak beberapa balapan akhir musim lalu, ia tidak lagi memperkuat Yamaha dan hengkang ke Aprilia.
Tantangan untuk bisa cepat bersama Aprilia, pabrikan paling lemah di MotoGP 2021 sangat berat. Memang rekan setimnya, Aleix Espargaro bisa membawa motor Aprilia RS-GP berulang kali mengejutkan.
Namun pengetahuan Maverick Vinales terhadap motor Aprilia tidak sebaik Aleix. Eks pembalap Suzuki itu dipastikan harus bekerja ekstra keras pada MotoGP 2022.
3. Andrea Dovizioso
Pernah berjaya bersama Ducati dan sempat berstatus satu-satunya pembalap yang bisa menandingi Marc Marquez. Namun kini Andrea Dovizioso sudah tidak lagi memperkuat Ducati.
Pada usia tidak lagi muda, ia kembali memulai adaptasi dari nol bersama tim satelit WithU RNF Yamaha. Usai cukup lama mengendarai motor Ducati lalu pindah ke Yamaha bukan perkara mudah untuk aspek adaptasi.
Apalagi sangat terlihat musim lalu ketika mengendarai motor Yamaha tim Petronas SRT, rekam jejak Andrea Dovizioso tidak terlalu baik.
Kecuali ada sebuah keajaiban, sulit rasanya melihat Andrea Dovizioso bisa bersaing meraih kemenangan seperti saat masih mengendarai Yamaha.