Bola.com, Jakarta - Gelandang muda Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan berhasil menyita perhatian publik sepakbola nasional pada BRI Liga 1 2021/2022. Kiprahnya bersama klub berjuluk Green Force itu semakin moncer dari hari ke hari.
Potensi adik kandung Oktafianus Fernando ini bahkan tercium media ternama Inggris, The Guardian. Mereka tak sungkan memasukkan namanya dalam daftar 60 wonderkid terbaik di dunia bersanding dengan pemain-pemain seperti Pedri (Barcelona) dan Youssoufa Moukoko (Borussia Dortmund).
Usianya memang baru menginjak 17 tahun, tetapi Marselino memiliki pengambilan keputusan yang sangat matang untuk pemain seusianya. Kemampuannya dalam membaca pertahanan lawan membuatnya sangat pas memerankan peran playmaker.
Tak heran bila pelatih Aji Santoso tak ragu memberikan pos no.10 kepadanya saat Ricky Kambuaya tengah mendapat panggilan Timnas Indonesia.
Kepercayaan tersebut berhasil dibayar tuntas lewat raihan empat gol dan lima assist dalam 15 pertandingan BRI Liga 1 2021/2022. Tak hanya Marselino, Bola.com mencatat dua nama lain di ajang BRI Liga 1 musim ini yang layak disebut sebagai playmaker jempolan.
Menariknya dua nama lain merupakan leguin asing. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Eber Bessa - Bali United
Hengkangnya Paulo Sergio dari Bali United pada akhir tahun 2020 menjadi hantaman keras bagi skuad arahan Stefano Cugurra. Peran pemain asal Portugal itu begitu kental saat mereka menggenggam trofi Liga 1 2019.
Bali United akhirnya bergegas mencari pemain lain untuk menggantikan perannya sebagai playmaker tim. Setelah Diego Assis gagal menampilkan permainan terbaiknya di Piala Menpora lalu, pilihan pun jatuh kepada Eber Bessa.
Secara kontribusi gol mungkin catatannya tak semewah pemain lain (dua gol dan tiga assist). Tetapi Bessa merupakan pemain dengan catatan penciptaan peluang terbanyak kedua (33 kali) musim ini berdasarkan data statistik dari lapangbola.com.
Harrison Cardoso - Persita Tangerang
Secara posisi di papan klasemen, Harrison Cardoso mungkin tak bisa membawa Persita Tangerang berada di papan atas. Tetapi perannya sebagai playmaker tak tergantikan di klub asuhan Widodo C. Putro tersebut.
Bermain di belakang penyerang utama, pemain berusia 29 tahun itu sanggup mengatur lini serang klub berjuluk Pendekar Cisadane tersebut. Empat gol dan lima asisst pada musim debutnya di Indonesia menjadi bukti kepiawaiannya.
Tetapi Harrison memiliki satu tugas penting selama jeda kompetisi lalu. Demi mendongkrak posisi Persita di papan klasemen, dirinya wajib membangun chemistry yang baik dengan Taylon Correa, pengganti Alex Goncalves.
Dalam tiga pertandingan di putaran kedua, kombinasi keduanya belum berjalan rapi. Alhasil, Persita harus menelan tiga kekalahan beruntun selagi mereka tak bisa mencetak satupun gol.