Perburuan Top Skorer BRI Liga 1 2021 / 2022: Ilija Spasojevic Dikepung Sederet Bomber Asing

oleh Abdi Satria diperbarui 24 Feb 2022, 21:44 WIB
Bali United - Ilija Spasojevic (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia sedang merasakan adrenalin luar biasa. Semua itu bukan karena penampilan Timnas Indonesia atau ada momen lain di kasta yang berbeda, melainkan di panggung BRI Liga 1 2021/2022.

Suasana abstrak kompetitif menjadi sajian istimewa dari panorama BRI Liga 1 2021/2022. Artinya, penonton bisa mendapatkan rasa dan alur istimewa ketika melihat panggung megah kompetisi musim ini.

Advertisement

Lihat saja, ada lima tim yang masih berpeluang mengangkat trofi jawara BRI Liga 1 musim ini. Arema, Bali United, Persebaya, Persikabo 1973 dan Persib Bandung, masih berjibaku. Belum ada satu pun klub yang melihat 'hilal' status juara.

Artinya, persaingan yang ketat selalu memberikan efek positif, dan BRI Liga 1 2021/2022 memberi wahana yang sangat indah untuk dinikmati. Tak sekadar adu balap lima tim guna finis pertama di kompetisi musim ini, persaingan ketat juga terjadi di sektor individu.

Satu di antara fakta kompetitif di 'laman' perseorangan adalah adu tajam alias perebutan top skorer. Saat ini, bomber Bali United, Ilija Spasojevic, masih berada di posisi teratas setelah mengoleksi 19 gol dari 27 pertandingan alias mencatat rata-rata 0,7 gol per laga.

Perburuan gelar top skorer semakin ketat karena Spaso punya musuh yang tak boleh diremehkan begitu saja. Mereka siap menyalip raihan pemain naturalisasi itu jika lengah.

Beberapa nama yang memiliki peluang besar menggugurkan ambisi Spaso jadi top skorer antara lain Youssef Ezzejjari (Persik Kediri, 17 gol), striker Arema Carlos Fortes (16 gol), Ciro Alves (Persikabo 1973, 16 gol), gelandang Persebaya Taisei Marukawa (14 gol), bomber Persija Jakarta Marko Simic (14 gol) dan Francisco Torres (Borneo FC, 13 gol).

Data tersebut menunjukkan, siapa saja masih bisa meraih gelar pencetak gol terbanyak di panggung BRI Liga 1 2021/2022. Namun, kans Spaso terbilang besar karena selalu menjadi pilihan utama di Tim Serdadu Tridatu.

Apalagi, striker yang meraih sepatu emas di Liga Primer Malaysia 2016 itu didukung sederet pengumpan jitu. Di belakang Spaso ada nama-nama berkualitas tinggi seperti Eber Bessa, Stefano Lilipaly, dan Privat Mbarga.

"Spaso pantas mendapatkan buah dari hasil kerja kerasnya selama ini," ujar Mirdan Midding, mantan Direktur Teknik PSM era Liga Primer Indonesia. Seperti diketahui, Spaso sempat berkostum PSM yang berkiprah di Liga Primer Indonesia 2011/2012. Pada musim itu, Spaso mencetak 10 gol buat PSM pada kompetisi dan 4 gol di Piala Indonesia.

Dari PSM, Spasojevic yang sudah berstatus WNI sejak 2017 kemudian berturut-turut membela Mitra Kukar, Putra Samarinda, Persib Bandung, Melaka United (Malaysia), Bhayangkara FC, dan Bali United. Sejauh ini, Spaso sudah meraih trofi juara Liga 1 bersama Bhayangkara FC dan Bali United.

Meski berpeluang, tak mudah buat Spaso menjadi top skorer BRI Liga 1. Ia harus bersaing dengan sederet bomber asing yang koleksi golnya tak berselisih jauh darinya.

Satu yang layak diwaspadai Spaso adalah iklim kompetitif di BRI Liga 1 2021/2022 yang membuat siapa saja bisa naik level permainannya. Tak heran jika nantinya Spaso akan melewati sisa musim dengan kerja keras agar bisa menambah isi pundi-pundi golnya.

2 dari 4 halaman

Tak Ada Penyerang Lokal

Pemain Arema FC, Dedik Setiawan merayakan gol kedua timnya saat laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2021/2022 antara Arema FC melawan Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (27/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada sisi lain, persaingan top skorer ternyata nyaris tak membawa nama-nama pemain Timnas Indonesia. Meski begitu, bukan berarti merak tak tajam. Kadangkala, tempaan ketat BRI Liga 1 2021/2022 memberi banyak ruang kreasi bagi mereka untuk berkembang di masa depan.

Nama-nama seperti Dedik Setiawan, M Rafli, Irfan Jaya dan Samsul Arif, punya kualitas tersendiri. Namun, mereka memang belum masuk ke daftar atas pencetak gol musim ini. Satu yang pasti, kualitas mereka semakin tinggi yang diimbangi dengan jam terbang mumpuni.

Jika menilik statistik, rapor beberapa pemain lokal tergolong bagus. Pemain Persikabo 1973, Dimas Drajad sudah mengoleksi 9 gol. Selain itu ada sang senior yang tak pernah menurun kualitasnya, Samsul Arif (8 gol). Dua lainnya adalah anak muda, yakni Irfan Jaya (7 gol) dan Feri Pahabol (6 gol).

Sudah pasti, hasilnya nanti akan menguntungkan Timnas Indonesia. Bukan tidak mungkin, para pelatih di jajaran 'pembantu' Shin Tae-yong akan bingung menentukan siapa saja para striker yang layak dipanggil. Hal itu terjadi karena saking ketat dan seimbangnya kualitas para pemain sekarang berkat tempaan di BRI Liga 1 2021/2022.

 

3 dari 4 halaman

Dominasi Striker Asing di Liga Indonesia

Striker Bali United, Sylvano Comvalius, usai tampil melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (29/9/2017). Bhayangkara menang 3-2 atas Bali. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kalau ditarik ke belakang, dominasi striker asing di pentas Liga Indonesia memang dominan. Pada 1994/1995 yang merupakan musim perdana, penyerang Timnas Indonesia, Peri Sandria sempat mecuri perhatian dengan mencetak 34 gol dalam satu musim bersama Bandung Raya.

Jumlah gol Peri itu baru bisa dipecahkan oleh penyerang Bali United berpaspor Belanda, Sylvano Comvalius, yang menorehkan 37 gol di Liga 1 2017.

Liga Indonesia juga diwarnai aksi fenomenal Cristian Gonzalez, striker berdarah Uruguay yang berstatus WNI pada 3 November 2010. Ia tercatat empat kali menjadi top skorer.

Tiga di antaranya diraih secara beruntun yakni pada 2005, 2006, dan 2007 bersama Persik Kediri. Ia kemudian melengkapinya ketika berkostum Persib Bandung pada 2009. Total ada 12 pemain asing yang pernah menjadi top skorer di Liga Indonesia.

Di tengah hegemoni striker asing, ada juga pemain lokal yang mampu menjadi top skorer lebih dari satu kali. Ia adalah Boaz Solossa, legenda dan ikon Persipura.

Boaz melakukannya pada musim 2009, 2011, dan 2013. Menyusul di belakang Boaz adalah Ilham Jaya Kesuma menjadi top skorer musim 2002 dan 2004 bersama yang Persita Tangerang.

 

4 dari 4 halaman

Daftar Top Skorer Liga Indonesia dari Tahun ke Tahun

Tahun - Nama Pemain - Klub - Negara - Gol

  • 1995 - Peri Sandria - Bandung Raya - Indonesia - 34
  • 1996 - Dejan Gluscevic - Bandung Raya - Montenegro - 30
  • 1997 - Jacksen F. Tiago - Persebaya Surabaya - Brasil - 26
  • 1998 - Kurniawan Dwi Yulianto - Pelita Jaya - Indonesia - 20 (Kompetisi Terhenti)
  • 1999 - Alain Mabenda - PSDS Deli Serdang - Gabon - 11
  • 2000 - Bambang Pamungkas - Persija Jakarta - Indonesia - 24
  • 2001 - Sadissou Bako - Barito Putra - Kamerun - 22
  • 2002 - Ilham Jayakesuma - Persita Tangerang - Indonesia - 26
  • 2003 - Oscar Aravena - PSM Makassar - Chile - 31
  • 2004 - Ilham Jayakesuma - Persita Tangerang - Indonesia - 22
  • 2005 - Cristian Gonzalez - Persik Kediri - Uruguay - 25
  • 2006 - Cristian Gonzalez - Persik Kediri - Uruguay - 29
  • 2007 - Cristian Gonzalez - Persik Kediri - Uruguay - 32
  • 2009 - Boaz Solossa - Persipura Jayapura - Indonesia - 28
  • 2009 - Cristian Gonzalez - Persib Bandung - Uruguay - 28
  • 2010 - Aldo Barreto - Bontang FC - Paraguay - 19
  • 2011 - Boaz Solossa - Persipura Jayapura - Indonesia - 22
  • 2012 - Beto Goncalves - Persipura Jayapura - Brasil - 25
  • 2013 - Boaz Solossa - Persipura Jayapura - Indonesia - 25
  • 2014 - Emmanuel Kenmogne - Persebaya 1927 - Kamerun - 25
  • 2017 - Sylvano Comvalius - Bali United - Belanda - 37
  • 2018 - Aleksandar Rakic - PS TIRA - Serbia - 21
  • 2019 - Marko Simic - Persija Jakarta - Kroasia 28