Bola.com, Yogyakarta - Timnas Indonesia bakal berhadapan dengan Timor Leste dalam rangka FIFA Matchday pada 27 dan 30 Januari 2022. Tim Garuda akan dua kali meladeni Timor Leste di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Pertemuan pertama akan berlangsung pada Kamis (27/1/2022) malam WIB. Sementara pertemuan kedua akan dilangsungkan pada Minggu (30/1/2022). Kedua laga itu akan disiarkan oleh Indosiar.
Melihat pertandingan itu, mantan pemain PSIM Yogyakarta, Johan Arga, punya pandangan menarik. Ia paham betul seperti apa kondisi sepak bola Timor Leste.
Johan sempat merasakan bermain di liga sepak bola Timor Leste pada 2015. Saat itu ia berlaga di klub bernama Kablaki FC. Sebuah klub yang berasal dari Kota Same.
Johan menyatakan saat itu ia bermain di Timor Leste bersama Angga Setiawan, Nurdin, dan Yosi Kurniawan. Mereka harus tetap bermain sepak bola lantaran saat itu sepak bola Indonesia tengah mendapatkan sanksi dari FIFA.
Bentuk Liga Pro
Menurut Johan, pada 2015 itu Timor Leste sedang membangun liga profesional. Saat itu ada 24 tim yang berasal dari level amatir yang berlaga di liga itu.
Sebanyak 12 tim terbaik akan lolos ke liga kasta tertinggi. Sementara sisanya harus memulai kompetisi di musim depan di liga kasta kedua.
"Saat itu, tahun pertama saya main di sana, ada 24 tim ada di liga itu. Ada 12 tim akan masuk ke Liga 1 istilahnya, sisanya di Liga 2," ujar Johan kepada Bola.com.
"Tim saya waktu itu Kablaki masuk ke Liga 1. Saya pikir saat ini Timor Leste semakin berkembang.
Karakter Mirip Indonesia Timur
Lebih lanjut, Johan menjelaskan karakter pemain di Timor Leste itu tak berbeda jauh dengan para pemain dari Indonesia Timur. Misalnya dari Sumbawa, Papua, atau Maluku.
Menurut Johan, para pemain sepak bola Timor Leste diberkahi bakat alam yang bagus. Mereka juga punya ciri khas determinasi yang luar biasa saat bertanding.
"Sepak bola Indonesia dan Timor Leste ada kesamaan, permainan mereka mirip klub-klub dari Timur, misalnya PS Sumbawa Barat atau Persiram Raja Ampat," jelas sosok yang pernah juga memperkuat PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman itu.
"Karakternya mirip, individunya dibekali bakat alam. Mereka juga dilatih sehingga bakat alam itu akhirnya terasah lebih tajam. Karakter mereka yang keras dan penuh determinasi enggak bisa hilang," tandas Johan.
Tidak Boleh Anggap Remeh
Indonesia memang unggul dalam banyak hal ketimbang Timor Leste. Mulai dari kualitas pemain, peringkat FIFA, dan pengalaman di level internasional.
Namun, Johan meminta Evan Dimas dan kolega untuk tidak meremehkan Timor Leste. Apalagi negara tersebut memiliki perkembangan sepak bola yang bagus belakangan ini.
Selain itu status dua laga ini juga FIFA Matchday. Hasil dari laga tersebut akan sangat berpengaruh pada peringkat Indonesia di ranking FIFA.
"Yang paling utama sih karena ini FIFA Matchday. Jangan sampai menganggap remeh yang bisa membuat hasil akhir tidak berpihak kepada kita. Mereka banyak pemain naturalisasi dari Brasil dan Portugal juga," jelas sosok yang kini jadi asisten pelatih Mataram Utama itu.
Baca Juga
Pelatih PSIS Ungkap Alasan Tolak Lepas Paulo Gali Freitas Memperkuat Timor Leste di Piala AFF 2024
Eks Striker Timnas Indonesia yang Jadi Asisten Pelatih Timor Leste Bangga meski Anak Asuhnya Babak Belur di Piala AFF 2024
Hasil Lengkap Piala AFF 2024 Hari Ini: Malaysia Terkapar di Kandang Thailand, Timor Leste Telan Kekalahan Ketiga