Bola.com, Gianyar - Timnas Indonesia meraih kemenangan telak 4-1 atas Timor Leste dalam pertandingan pertama FIFA Matchday, Kamis (27/1/2022). Namun, ada sejumlah masalah yang dialami skuad asuhan Shin Tae-yong itu.
Timnas Indonesia harus kebobolan lebih dulu melalui aksi Paulo Gali pada menit ke-35. Skuad Merah Putih baru bisa mencetak gol penyeimbang melalui aksi Ricky Kambuaya pada menit ke-65.
Timnas Indonesia kemudian menambah tiga gol lagi melalui tendangan penalti Pratama Arhan (73') dan dua gol bunuh diri Timor Leste melalui Georgino Mendonca (77') dan Filomeno (80'). Pelatih Shin Tae-yong murka dengan penampilan Timnas Indonesia pada babak pertama.
"Saya pikir performa pada babak pertama ini harus dievaluasi dengan baik. Dengan performa seperti ini, tim tidak akan menjadi kuat di Asia Tenggara," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Statistik mencatat Timnas Indonesia tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 63 persen. Selain itu, Timnas Indonesia juga tampil agresif dengan melepaskan 11 peluang yang empat di antaranya tepat sasaran.
Namun, Bola.com mencatat ada sejumlah aspek yang harus dibenahi Timnas Indonesia untuk pertandingan selanjutnya melawan Timor Leste. Berikut ini tiga pekerjaan rumah Timnas Indonesia yang harus dibenahi pelatih Shin Tae-yong.
Perbaiki Penyelesaian Akhir
Timnas Indonesia memang layak meraih kemenangan karena tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 63 persen. Pasukan Shin Tae-yong juga melepaskan 11 peluang yang empat di antaranya akurat.
Namun, hanya satu peluang yang berhasil dikreasikan menjadi gol melalui permainan terbuka. Adapun sisanya gagal dimaksimalkan menjadi gol.
Contohnya peluang Dedik Setiawan pada menit ke-21 yang gagal menjadi gol. Selain itu, Irfan Jaya juga membuang peluang mencetak gol pada menit ke-57.
Perkuat Lini Pertahanan
Pertahanan Timnas Indonesia terlihat mudah ditembus oleh Timor Leste pada babak pertama. Barisan pertahanan skuad Merah Putih terlihat kewalahan saat mengantisipasi serangan balik.
Gol yang dicetak Paulo Gali menjadi bukti lemahnya tembok pertahanan Timnas Indonesia. Paulo Gali mengandalkan kecepatan berlari dan melepaskan tembakan yang mengagetkan kiper Syahrul Trisna.
Selain itu, bek Timnas Indonesia juga gagap saat mengantisipasi umpan-umpan terobosan. Minimnya komunikasi sesama bek sangat terlihat vital dalam kasus ini.
Melatih Akurasi Operan
Masalah operan menjadi penyakit vital yang dimiliki Timnas Indonesia. Sepanjang pertandingan, terlihat kualitas operan yang dimiliki skuad Garuda sangat buruk.
Beberapa pemain terlihat gagal mengirimkan bola sehingga dengan mudah dipatahkan lawan. Selain itu, operan-operan yang dihasilkan juga kurang akurat.
Ini menjadi pekerjaan rumah paling berat yang dihadapi pelatih Shin Tae-yong. Soalnya masalah ini terjadi kepada timnas senior yang seharusnya bisa meminimalkan kesalahan semacam itu.
Baca Juga
Janji Shin Tae-yong Menyambut 2025: Timnas Indonesia Akan Bangkit dan Mengejar Tiket Piala Dunia 2026!
Refleksi Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia Terhenti pada Fase Grup Piala AFF 2024: Pemain Muda Kami Telah Berjuang Keras
Sempat Diterpa Kritik di Piala AFF 2024, Arkhan Fikri Mencoba Bangkit: Bikin Assist saat Arema FC Menang di Markas Semen Padang