Bola.com, Jakarta - Lemparan ke dalam adalah satu di antara aspek teknis dalam sepak bola yang cukup signifikan. Tidak jarang, ada gol tersaji dari 'skema set-piece' ini.
Dalam beberapa bulan belakangan, Pratama Arhan mencuri perhatian publik Tanah Air berkat aksi impresifnya bersama Timnas Indonesia. Bek kiri PSIS Semarang ini memiliki skill apik dalam menyisir sisi lapangan, termasuk kecepatan, akurasi umpan, maupun tembakan.
Namun, ada satu kemampuan yang jarang dimiliki oleh pesepak bola pada umumnya: lemparan ke dalam.
Dalam sepak bola, lemparan ke dalam biasanya dilakukan oleh bek sayap. Oleh karena itu tidak aneh sejumlah pelatih memberikan porsi khusus kepada full-back atau wing-back untuk melatih kemampuan melakukan lemparan ke dalam.
Lemparan ke dalam sering dianggap sepele. Padahal acap kali lahir gol-gol tak terduga yang bermula dari sini. Berikut ini Bola.com merangkum serba-serbi lemparan ke dalam di sepak bola.
Sejarah Singkat Lemparan ke Dalam
Buat pembaca setia Bola.com yang belum tahu, rugby dan sepak bola memiliki keterikatan yang cukup erat. Lemparan ke dalam pun berhubungan kuat dari dua olahraga ini.
Dinukil dari Football-stadiums.co.uk, peraturan mengenai lemparan ke dalam dipetakan pada 1863, bersamaan dengan 'bercerainya' rugby football dan association football. Maka tidak heran kalau ada kemiripan aturan dari rugby dan sepak bola.
Tim Liga Inggris, Cheltenham, yang juga merupakan tim rugby, memiliki peraturan sendiri. Dari sana muncul Cheltenham Rules. Pun demikian dengan Sheffield Rules, yang memiliki sedikit perbedaan saja mengenai peraturan lemparan ke dalam.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan sepak bola, asosiasi sepak bola perlahan mulai merumuskan peraturan umum lemparan ke dalam. Satu hal yang pasti adalah, bola harus berada di atas kepala saat dilepaskan, yang praktis tangan mesti berada di atas kepala juga.
Dari sini, muncul banyak cara melakukan lemparan ke dalam. Steve Watson, mantan pemain Newcastle United, menciptakan teknik unik lemparan salto. Risto Kallaste, pesepak bola asal Estonia, lantas mengikutinya dan ditiru oleh beberapa pemain dari segala penjuru dunia.
Rekor Lemparan ke Dalam Terjauh
Alex Murphy, jurnalis senior Total Football, pernah memfokuskan tulisannya pada subjek yang out-of-the-box, yakni obsesinya pada lemparan ke dalam. Dirinya mengunjungi banyak pertandingan sepak bola demi melihat lemparan ke dalam yang berbeda dari yang lain.
Hingga satu hari, ia menonton sebuah pertandingan di mana Andy Legg berupaya memecahkan rekor dunia berupa lemparan ke dalam terjauh di dunia sepak bola.
Rekor Legg pecah pada April 2019, jauh dari Inggris, tepatnya di Texas. Adalah Michael Lewis, pesepak bola Amerika Serikat yang mencatatkan lemparan sejauh 59,8 meter.
Hebatnya, Lewis pernah mencetak gol langsung dari lemparan ke dalam pada 2015, dengan salto seperti yang dulu sering dilakukan oleh Watson dan Kallaste!
Pratama Arhan dan 5 Pemain yang Terkenal dengan Teknik Lemparan ke Dalam
Bek sayap Timnas Indonesia, Pratama Arhan kembali menjadi sorotan netizen usai tim Garuda menumbangkan Timor Leste 4-1 dalam laga uji coba internasional di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (27/1/2022).
Arhan tak cuma mencetak satu gol via penalti pada menit ke-73 yang membuat Indonesia berbalik unggul 2-1.
Pratama kembali jadi aktor gol ketiga Timnas Indonesia di menit ke-76. Kali ini, dia melakukan lemparan ke dalam yang mampu menembus kotak penalti Timor Leste. Bola ditinju oleh Georgino tapi malah masuk ke gawang sehingga dihitung sebagai gol bunuh diri.
Di Inggris, ada Rory Delap, mantan penggawa Stoke City dan Sunderland yang terkenal dengan teknik lemparan ke dalamnya. Ia bahkan dijuluki King of Throw-in.
Tidak sampai di situ saja, ada nyanyian dari suporter lawan tiap kali berhadapan dengan Stoke City berbunyi, "You only score from a throw-in!".
Masih di Stoke City, ada Ryan Shotton, yang sempat dijuluki penerus Rory Delap. Sayang, kariernya tak secemerlang seniornya, di mana ia sering pindah klub dan kini berseragam Melbourne Victory di Liga Australia.
Berikutnya ada Matt Besler. Ia menghabiskan sebagian besar karirnya di Sporting Kansas City sampai dengan Desember 2020. Saat ini ia memperkuat sesama klub MLS, Austin FC.
Lemparan ke dalam Matt Besler yang paling terkenal yakni saat Sporting Kansas City melawan Portland Timbers pada 2013. Ia meluncurkan lemparan ke dalam sampai ke kotak penalti Portland dan mengenai kepala striker Chance Myers dan gol.
Terakhir ada Aron Gunnarsson dan Christian Fuchs, juga dari Liga Inggris. Nama pertama mendapatkan keahlian lemparan ke dalam karena pernah intens berlatih olahraga bola tangan.