5 Pembalap Rookie di MotoGP 2022: Yuk Mengenalnya, Jago-jago Nih

oleh Hendry Wibowo diperbarui 31 Jan 2022, 07:45 WIB
MotoGP - Ilustrasi Logo MotoGP (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - MotoGP 2022 akan menampilkan lima pembalap rookie atau debutan. Mereka ini untuk kali pertama merasakan persaingan di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor. 

Tidak bisa dimungkiri, dibandingkan tahun 2021, persaingan menjadi Rookie of the Year MotoGP 2022 bakal sangat menarik. Apalagi bakat-bakat muda yang bersaing memperebutkan titel tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Advertisement

Yang menarik tiga dari total lima pembalap rookie ini adalah rider yang menempati posisi 1-3 di kelas Moto2 2021. Ketiganya adalah Remy Gardner, Raul Fernandez dan Marco Bezzecchi. 

Alhasil ketiganya bakal bersaing ketat lagi memperebutkan titel Rookie of the Year pada MotoGP 2022.

Pada artikel ini, Bola.com mengajak pembaca mengenal lima pembalap rookie di MotoGP 2022. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya. 

2 dari 6 halaman

1. Remy Gardner (Tech3 KTM Factory Racing)

Remy Gardner (tengah). (JOSE JORDAN / AFP)

Rekan setim Raul Fernandez di tim Tech3 KTM Factory Racing pada MotoGP 2022. Remy Gardner merupakan kandidat terkuat peraih Rookie of the Year MotoGP musim ini.

Maklum musim lalu di kelas Moto2, ia menjadi juata dunia dengan raihan luar biasa. Remy tercatat mengantongi lima kemenangan dengan total 12 podium.

Remy juga sosok yang sudah makan asam garam persaingan di Moto2. Sehingga seharusnya ia bisa cepat adaptasi saat naik kelas ke MotoGP.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Raul Fernandez (Tech3 KTM Factory Racing)

Raul Fernandez (LLUIS GENE / AFP)

Masih muda, 21 tahun dan dinilai punya prospek cerah. Raul Fernandez adalah runner-up Moto2 musim 2021 dengan catatan delapan kemenangan plus 12 podium.

Hebatnya ia meraihnya pada tahun debut di kelas Moto2. Pada MotoGP 2022, ia akan memperkuat Tech3 KTM Factory Racing.

KTM memang bukan motor paling kompetitif di grid MotoGP, tapi dengan bakatnya, Raul punya potensi besar membuat kejutan.

4 dari 6 halaman

3. Darryn Binder (WithU Yamaha RNF MotoGP Team)

Darryn Binder (jongkok) memperkuat RNF Yamaha MotoGP. (Twitter/WithU Yamaha RNF MotoGP Team)

Adik dari pembalap pabrikan KTM, Brad Binder. Darryn Binder, 24 tahun, bisa dibilang punya langkah sensasional untuk mentas di ajang MotoGP.

Bagaimana tidak, musim lalu, ia masih mentas di Moto3. Catatannya pun terbilang tidak cukup apik. Dia hanya finis posisi tujuh klasemen dengan torehan dua podium dan dua pole position.

Memperkuat tim satelit Yamaha, WithU Yamaha RNF MotoGP Team, Darryn Binder terbilang rookie paling lemah ketimbang empat nama lain. Namun siapa tahu, pembalap yang berulang kali mendapat kritik karena gaya balap terlalu agresif ini bisa buat kejutan.

 

5 dari 6 halaman

4. Marco Bezzecchi (VR46 Racing Team)

Marco Bezzecchi saat finis pertama Moto2 Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (08/11/2020) lalu. (JOSE JORDAN / AFP)

Naik kelas ke MotoGP pada usia sama seperti Fabio Di Giannantonio, 23 tahun. Marco Bezzecchi pun menjadi pembalap berikutnya dari akademi Valentino Rossi yang naik ke MotoGP.

Tiga musim terakhir, Marco Bezzecchi mentas di Moto2 lewat catatan terbaik finis posisi ketiga musim 2021. Sebelumnya di kelas Moto3, ia juga meraih prestasi sama musim 2018.

MotoGP 2022, Marco Bezzecchi gabung tim milik mentornya, Valentino Rossi. Dia punya potensi membua kejutan lantaran mengendarai motor Ducati Desmosedici.

6 dari 6 halaman

5. Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing MotoGP)

Pembalap Indonesian Racing di kelas Moto2, Fabio Di Giannantonio. (Dokumentasi Indonesian Racing)

Fabio Di Giannantonio naik ke MotoGP pada usia matang, 23 tahun. Sebelum menjejak ke MotoGP 2022, tiga musim terakhir ia mentas di Moto2.

Pencapaiannya terbilang biasa saja saat bermain di Moto2 dengan catatan hanya satu kemenangan. Namun nama Fabio Di Giannantonio mencolok ketika menjadi runner-up Moto3 2018.

Hal di atas menandakan dengan mengendarai motor Ducati Desmosedici bersama tim satelit Gresini, sosok Fabio Di Giannantonio tidak boleh dianggap remeh.

 

 

Berita Terkait