Adu Hebat Antarlini Persela Vs Arema FC: Singo Edan Lebih Tangguh dan Menjanjikan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 01 Feb 2022, 09:45 WIB
BRI Liga 1 - Persela Lamongan Vs Arema FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Denpasar - Arema FC akan menghadapi Persela Lamongan pada lanjutan BRI Liga 1 2021/2022, Selasa (1/2/2022). Dilihat dari materi pemainnya, Singo Edan diprediksi bisa memenangi laga tersebut.  

Singo Edan, julukan Arema FC, punya barisan pemain berkualitas, seperti Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, Kushedya Hari Yudo, Carlos Fortes dan lainnya.

Advertisement

Hanya gelandang asal Jepang, Renshi Yamaguchi yang absen karena akumulasi kartu. Di kubu Persela, sosok striker Jose Wilkson yang jadi harapan baru di putaran kedua. Seperti diketahui, di putaran pertama dia membela Persebaya Surabaya. Artinya, lini belakang Arema kali ini akan diuji mantan striker rival, Persebaya.

Penyerang asal Brasil itu sudah mengoleksi tujuh gol. Namun striker kidal ini harus menghadapi kukuhnya lini belakang Arema. Saat ini, lini belakang Singo Edan jadi yang paling sedikit kemasukan.

Baru 13 gol bersarang dari 21 laga yang sudah dilalui. Jadi, bukan hal mudah bagi Wilkson untuk mencetak gol. Namun demikian, duel ini akan menarik.

Di sisi lain, striker Arema, Carlos Fortes kembali menemukan insting golnya. Penyerang asal Portugal ini sudah mengoleksi 11 gol. Selain itu, di putaran pertama melawan Persela, Fortes mencetak dua gol dan membuat Singo Edan menang 3-0. Jadi, akan banyak duel-duel menarik di laga ini.

Lebih jauh, Bola.com membuat duel antar lini Persela kontra Arema FC.

 

 

2 dari 5 halaman

Kiper

Kiper Arema FC, Adilson Maringa. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Sektor ini jadi salah satu kekuatan Arema. Kiper asal Brasil, Adilson Maringa konsisten tampil apik.

Jika dia absen, masih ada Teguh Amiruddin yang belum kebobolan saat dapat kesempatan dua kali bermain. Sepertinya, kiper Arema bisa membuat lini depan Persela frustasi di laga ini.

Di kubu Persela justru masih bimbang menentukan pilihan. Tiga laga terakhir, Abdul Rohim yang naik pangkat jadi kiper inti. Sedangkan Dwi Kuswanto yang punya catatan penyelamatan lumayan tinggi jadi cadangan.

Namun perubahan sektor kiper tak serta merta membuat jumlah kebobolan berhenti. Saat Abdul Rohim bermain dalam tiga laga, 6 gol bersarang di gawangnya.

Dwi Kuswanto, dari 18 laga, dia kemasukan 27 gol. Catatan itu bisa dibilang kurang bagus.

 

 

 

 

3 dari 5 halaman

Belakang

Pemain Persela Lamongan, Demerson Bruno Costa saat melawan Persiraja Banda Aceh dalam laga pekan ke-5 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (28/9/2021). (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Arema masih punya para pemain tangguh di belakang, yaitu Diego Michiels, Sergio Silva, Bagas Adi, dan Ahmad Alfarizi. Mereka bisa makin kuat jika Rizky Dwi dan Achmad Figo kembali dari pemusatan latihan Timnas Indonesia.

Ditambah lagi ada bek naturalisasi Fabiano Beltrame. Nama-nama itu jadi garansi membantu gawang Arema minim kebobolan.

Sedangkan di Persela, seperti ada celah di kuartet pertahannya. Sandy Ferizal, Zaenuri, Demerson Bruno dan Nasir masih sering keteteran.

Yang menarik, tiga pemain lokal di lini belakang Persela itu pernah membela Arema. Waktu itu ketiganya dilabeli pemain muda potensial. Namun mereka gagal jadi pemain inti. Akhirnya Zaenuri, Nasir dan Sandy berkumpul di Persela.

 

 

 

 

4 dari 5 halaman

Tengah

Pemain Arema FC, Hanif Sjahbandi (kiri) berebut bola dengan penyerang PSIS Semarang, Jonathan Zorilla saat laga pekan keempat BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Madya, Jakarta. Arema FC harus puas bermain imbang tanpa gol saat bersua PSIS Semarang. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Arema kehilangan gelandang asing, Renshi Yamaguchi, di laga ini. Pekerja keras asal Jepang itu menjalani hukuman akumulasi kartu. Tapi Arema masih punya Hanif Sjahbandi, Jayus Hariono dan Sandi Sute. Ketiganya punya karaker yang hampir sama.

Musim ini Arema lebih senang memasang gelandang yang punya karakter bertahan lebih kuat. Itu sebabnya kadang Arema minim kreativitas saat serangan mereka mulai buntu.

Tak jarang para gelandang bertahan itu bergiliran dapat tugas tambahan sebagai gelandang serang. Terkadang Hanif, Jayus atau Sandi.

Di Persela, mereka punya Guilherme Batata sebagai jenderal lini tengah. Selain itu ada Gian Zola. Sebenarnya para pemain itu punya kreatifitas tinggi. Menarik dinanti seperti apa barisan pemain kreatif ini bersua dengan para petarung lini tengah Arema. 

 

5 dari 5 halaman

Depan

Striker Persela, Jose Wilkson berduel dengan pemain Persipura. (Twitter Persela)

Sektor ini jadi adu tajam antara Carlos Fortes di Arema dan Jose Wilkson. Fortes lebih subur dengan koleksi 11 gol. Dia punya kemampuan lengkap sebagai penyerang. Tak hanya punya skill dan kecepatan, Fortes juga lihai jadi eksekutor tendangan bebas. Sebelumnya, dia mencetak gol kemenangan lewat tendangan bebas saat melawan Persipura Jayapura.

Selain itu, Fortes didukung Dendi Santoso, Kushedya Hari Yudo dan lainnya. Andaikan M. Rafli bermain, dia akan lebih banyak dapat suplai bola matang. Namun kabarnya Rafli masih menjalani karantina karena positif covid-19 ketika bergabung dengan Timnas Indonesia.

Sementara Wilkson, dia jadi tumpuan utama lini depan Persela. Di putaran pertama dengan Persebaya, dia mengoleksi 6 gol. Di Persela Wilkson baru menambah satu gol. Jika dia cepat adaptasi dengan para pemain sayap Persela, potensi jadi striker subur masih terbuka.

Berita Terkait