Bola.com, Gianyar - Arema FC harus susah payah menaklukkan Persela Lamongan pada pekan ke-22 BRI Liga 1, Selasa (1/2/2022). Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Arema menang tipis 1-0.
Gol tunggal kemenangan Tim Singo Edan baru tercipta pada menit ke-90 lewat aksi Ridwan Tawainella.
Jika melihat posisi di klasemen, Arema FC seharusnya bisa menang mudah atas Persela. Arema FC menghuni puncak klasemen BRI Liga 1, sedangkan sang lawan berada di zona degradasi atau urutan ke-16.
Pelatih Tim Singo Edan, Eduardo Almeida, mengakui tidak ada laga mudah di Liga 1. Termasuk saat berhadapan dengan tim papan bawah. Apalagi, Persela bermain ngotot demi selamat dari jeratan degradasi.
"Ini bukan laga mudah. Tim berperang melakukan apapun demi dapat poin. Persela juga melakukan itu," ujar Almeida.
"Kami sudah berusaha menang dan terus mencoba menembus pertahanan lawan, dan Ridwan memecahkan persoalan itu," kata pelatih Arema FC asal Portugal tersebut.
Kerap Kehilangan Bola
Secara permainan, Arema FC bermain lebih menekan pada babak kedua. Beberapa peluang lewat Carlos Fortes dan lainnya tercipta. Namun pada paruh kedua kedua juga Arema sering kehilangan bola dan terkena serangan balik.
"Saya setuju dengan hal ini. Pada babak kedua lebih baik, tapi juga bermain dengan risiko," jelas Almeida.
"Kami coba menekan dan tentu ada serangan balik lawan sebagai risikonya. Begitu juga dengan sebaliknya. Tapi kami ingin menang dan tentu mengambil risiko tersebut," tambah mantan pelatih Semen Padang tersebut.
Belum Sempurna
Almeida memaklumi jika secara permainan timnya belum sempurna. Karena ada beberapa pemain yang sempat menghilang akibat melakukan karantina atau sempat absen lantaran kurang fit.
Baru Pada laga ini mereka kembali dapat kesempatan bermain kembali. Salah satunya bek kanan Rizky Dwi Febrianto. Selain itu, ada Genta Alparedo yang baru turun pada babak kedua.
"Kami memaklumi ada beberapa pemain yang bermain slow karena sempat tidak bermain pada laga-laga sebelumnya. Tentang evaluasi, tentu akan selalu dilakukan," sambungnya.
Mengutamakan Hasil Akhir
Sejak berada di papan atas, Arema lebih sering mengutamakan hasil akhir ketimbang main cantik. Lantaran mereka sering tampil tidak dengan komposisi terbaik.
Selalu ada pemain yang absen. Baik akumulasi kartu maupun kondisi tidak fit. Saat lawan Persela, gelandang asal Jepang, Renshi Yamaguchi harus menepi karena akumulasi kartu.
Jadi, Almeida memutar otak menyiapkan skema yang tidak bisa ditebak tim lawan.