Bola.com, Gianyar - Persela Lamongan menelan kekalahan menyakitkan saat bersua Arema FC pada laga pekan ke-22 BRI Liga 1, Selasa (1/2/2022). Winger Arema, Ridwan Tawainella, membobol gawang Persela pada menit ke-90.
Tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu sempat memberikan perlawanan sengit kepada Arema FC. Persela kemudian memasukkan Jose Wilskon pada menit ke-80 untuk meningkatkan daya gedor.
Namun, sebuah serangan Arema pada pengujung laga membuat Persela Lamongan terkapar. Ini bukan kali pertama Persela kecolongan pada menit akhir.
Sebelumnya, terjadi saat bermain imbang 2-2 melawan tim juru kunci, Persiraja Banda Aceh. Kemenangan 2-1 yang sudah didepan mata menguap karena kebobolan jelang bubaran.
"Kami bukan menyalahkan mereka (pemain). Setiap latihan sudah lakukan pembenahan. Kalau sebelumnya kemasukan lewat bola set piece, sudah diperbaiki. Tapi kali ini kemasukan lewat open play," jelas pelatih Persela Lamongan, Jafri Sastra.
Tidak Berjalan Sesuai Rencana
Jafri Sastra menambahkan, secara strategi sebenarnya sudah ada persiapan yang matang. Namun, tidak semua rencana itu berjalan lancar. Yang paling dikeluhkan Jafri, soal hilangnya konsentrasi pada menit akhir.
"Kami sudah punya strategi dan keyakinan pada laga ini. Namun kehilangan fokus pada menit akhir. Tidak men-delay permainan. Yang saya sesalkan ini terulang kembali (kemasukan pada menit akhir)," sambungnya.
Selanjutnya, Jafri ingin membuat Persela Lamongan bangkit. Evaluasi pastinya disiapkan agar kemasukan pada menit akhir tak terulang untuk kesekian kalinya. Jika tidak segera bangkit, Tim Laskar Joko Tingkir, akan lebih sulit lepas dari zona degradasi.
Saat ini, Persela menempati peringkat ke-16 dengan nilai 17. Mereka tertinggal 30 poin dari Arema FC yang bercokol di puncak klasemen sementara BRI Liga 1.
Arema Lawan yang Tangguh
Secara permainan lawan Arema, sebenarnya Persela sudah memberi perlawanan. Bahkan Arema sempat keteteran menghadapi permainan cepat Riyatno Abiyoso dkk.
Tetapi, Jafri mengakui jika lawannya kali ini adalah tim yang tangguh. Pertahanan Arema sulit ditembus. Maklum, jika saat ini Singo Edan jadi tim paling sedikit kemasukan, 13 gol dari 22 pertandingan.
"Arema tim yang solid. Mereka di puncak klasemen dan punya rekor fantastis," pujinya.