Bola.com, Denpasar - Status pertandingan Madura United kontra Persela Lamongan belum menemui kejelasan. Laga bertajuk derbi Jawa Timur (Jatim) ini sedianya bakal dihelat di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (5/2/2022) petang.
Outbreak Covid-19 di kubu Madura United merupakan yang terparah sejauh ini. 19 pemain dan lima pemain dinyatakan positif. Hal ini pula yang membuat pertandingan kontra Persipura Jayapura di pekan sebelumnya terpaksa ditunda.
Dengan 11 pemain tersisa, Madura United tak memenuhi persyaratan untuk bisa menghelat pertandingan. Memang ada opsi memanggil pemain tambahan, tetapi sampai sekarang belum diketahui apakah pilihan tersebut akan digunakan.
Manajer Persela Lamongan, Taufik Kasrun, tak menutup mata dengan situasi yang terjadi di kubu lawan. Tetapi dirinya menyerahkan keputusan akhir kepada PT. Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memutuskan status pertandingan.
"Tidak apa-apa, kalau itu (penundaan) yang terbaik. Biar bagaimanapun keselamatan tetap nomor satu. Tetapi kami kan juga belum tahu situasi terakhir seperti apa," ujar Taufik.
"Baru H-1 nanti ada PCR. Mudah-mudahan tetap sehat semuanya. Yang pasti kalau memang harus ditunda ya enggak apa-apa, semua demi keselamatan," tegasnya.
Akui Ada Kelalaian Soal Prokes
Laskar Joko Tingikir juga bukan tanpa masalah. Empat pemain mereka juga terjangkit COVID-19. Keempatnya juga absen saat Persela tumbang oleh pemuncak klasemen, Arema FC.
Pria berusia 36 tahun itu pun sadar dengan situasi yang berkembang sekarang. Dia pun mengakui kelalaian yang terjadi di kubu Persela. Tapi dirinya menyebut seluruh pemain yang terpapar dalam kondisi baik.
"Mungkin prokesnya terlalu longgar. Kalau di kami sekarang, teman-teman ini tanpa gejala. Temen-teman juga jarang keluar, paling keluar ke latihan saja atau makan. Toh kita enggak tahu virusnya seperti apa tiba-tiba ada," jelasnya.
Permintaan PT LIB Terhadap Klub Peserta BRI Liga 1
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memberikan himbauan kepada seluruh klub peserta BRI Liga 1 2021/22 untuk menerapkan sistem full bubble. Langkah ini perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di lingkungan pesepak bola.
Berdasarkan data yang dipaparkan Satgas COVID-19 per 1 Februari lalu, disebutkan bila sedikitnya ada 12 klub yang telah terpapar Covid-19. Puluhan pemain pun dinyatakan positif dan harus menjalani isolasi mandiri di hotel terpisah.
Situasi mencekam yang terjadi di Bali ini memang menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan tagar #TolakMainDiBali sempat menggema di sosial media dengan semakin banyaknya pesepakbola yang terjangkit COVID-19.