11 Bek Hebat dan Tanpa Kompromi pada era 1990-an: dari Paolo Maldini hingga Roberto Carlos

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 05 Feb 2022, 09:00 WIB
Paolo Maldini - Pemain legenda ini menjadi bek paling tangguh dan loyal yang pernah dimiliki AC Milan. Berkat kedisiplinan Maldini menjaga lini pertahanan, AC Milan sukses meraih trofi Liga Champions 2007. (AFP/Giuseppe Cacace)

Bola.com, Jakarta - Sepak bola tak pernah kekeringan kisah. Setiap era atau dekade juga punya cerita maupun pahlawan masing-masing. 

Tak terkecuali sepak bola era 1990-an. Banyak pemain hebat yang bersinar pada era tersebut, terutama yang berkiprah di kub-klub raksasa Eropa. 

Advertisement

Banyak striker dan gelandang-gelandang tangguh unjuk gigi pada periode tersebut. Begitu juga dengan para defender, yang dikenal tak punya kompromi dan tangguh. 

Sejarah mencatat banyak bek hebat dan tangguh yang memanjakan fans dengan aksi-aksinya pada era 1990-an. Sebut saja satu di antaranya adalah Roberto Carlos. Pemain asal Brasil tersebut dikenal sebagai bek tangguh Real Madrid dan Timnas Brasil. 

Roberto Carlos bukan hanya jago dalam menjaga area pertahanan. Dia juga berani maju ke depan untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan dan dikenal kerap mencetak gol dengan tendangan bebas. 

Selain Roberto Carlos, masih banyak bek-bek tangguh lagi yang bersinar pada era 1990-an. Berikut beberapa di antaranya.   

 

2 dari 12 halaman

1. Paolo Maldini

4. Paolo Maldini - Pemain legenda ini menjadi bek paling tangguh dan loyal yang pernah dimiliki AC Milan. Berkat ketangguhan Maldini menjaga lini pertahanan, AC Milan sukses meraih trofi Liga Champions 2007. (AFP/Giuseppe Cacace)

Paolo Maldini disebut-sebut sebagai salah satu bek terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola. Dia dua kali menempati urutan ketiga pada penghargaan Ballon d'Or, pada 1994 dan sembilan tahun berselang. 

Paolo Maldini sepanjang kariernya hanya membela AC Milan. Dia tampil sangat konsisten bersama Rossoneri. Selama menjadi kapten AC Milan, dia membantu klub memenangi lima gelar Liga Champions dan tujuh gelar Serie A. 

 

3 dari 12 halaman

2. Roberto Carlos

Roberto Carlos terkenal sebagai bek kiri terbaik di dunia. Sepanjang kiprahnya di Bernabeu (1996-2007), ia telah mempersembahkan empat trofi La Liga dan tiga trofi Liga Champions. Dirinya dilepas oleh Los Balncos menuju Delhi Dynamos dengan status bebas transfer. (Foto: AFP/Philippe Desmazes)

Roberto Carlos total bermain dalam 527 pertandingan untuk Real Madrid, membuatnya menjadi satu di antara bek kiri terbaik dalam sejarah sepak bola. 

Pemain asal Brasil itu juga dikenal sebagai spesialis tendangan bebas, dengan sepakan yang sekencang roket. Carlos menyudahi kariernya di Real Madrid dengan mengantongi empat trofi La Liga dan tiga gelar Liga Champions. 

Roberto Carlos juga mencatatkan 125 pertandingan untuk Timnas Brasil. Dia membantu Timnas Brasil menjuarai Piala Dunia 2002, Piala Konfederasi, dan Copa America. 

 

4 dari 12 halaman

3. Ronald Koeman  

Ronald Koeman (196 gol) - Pemain asal Belanda ini pernah bermain untuk Barcelona, Ajax, Feyenoord. Selama kariernya di dunia sepak bola, Koeman telah mengkoleksi 196 gol dari total 566 laga di semua klub yang pernah dibelanya. (AFP/Oudenaarden/Kluiter)

Ronald Koeman direkrut Barcelona pada 1989 dan menjadi bagian "Dream Team" di era Johan Cryuff. Dia tercatat mencetak 102 gol selama enam musim memperkuat Barcelona, termasuk gol yang membawa El Barca memenangi Piala Champions pada 1992. 

Pemain asal Belanda itu mengoleksi lima gelar liga domestik Spanyol, tiga kali juara Piala Super Spanyol, dan sekali kampiun Piala Spanyol. Dia masih memegang rekor di La Liga sebagai pemain yang mencetak gol dengan tendangan penalti 25 kali beruntun. 

 

5 dari 12 halaman

4. Tony Adams  

Tony Adams merupakan kapten terlama dalam sejarah Liga Inggris, yaitu 14 tahun. Ia juga disebut sebagai kapten terbaik Arsenal yang pernah ada. Selama masa jabatannya, Adams mampu membawa banyak trofi ke Emirates Stadium, termasuk 4 gelar Liga Inggris. (AFP/Adrian Dennis)

Tony Adams adalah legenda Arsenal. Dia menjadi bek tengah andalan The Gunners selama 22 tahun, selama 14 tahun di antaranya berperan sebagai kapten tim. 

Dia masih menjadi satu-satunya kapten dalam sejarah Premier League yang bisa memenangi tiga titel dalam tiga dekade berbeda. Saking identiknya dengan The Gunners, dia dijuluki sebagai "Mr Arsenal". 

 

6 dari 12 halaman

 5. Cafu

Hal yang membuat ketegangan jarang terjadi jika bermain bersama Cafu. Selama berkarier di lapangan hijau, Cafu sukses meraih gelar tertinggi di sepak bola baik bersama klub yaitu AC Milan di Liga Champions maupun bersama timnas Brasil di Piala Dunia. (AFP/Damien Meyer)

Cafu dikenal sebagai salah satu full-back terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola. Cafu ikut mengantar Brasil meraih dua titel Piala Dunia, dua gelar Copa America, dan satu Piala Konfederasi. 

Dia tercatat membukukan 142 penampilan bersama Timnas Brasil. Sang pemain dikenal dengan gaya khasnya menyisir sisi lapangan lawan, kemudian memberikan umpan silangnya yang mematikan kepada rekan-rekannya di kotak penalti. 

 

7 dari 12 halaman

6. Alessandro Nesta

Alessandro Nesta - Nesta menjadi duet maut bersama Paolo Maldini dalam menjaga pertahanan AC Milan pada 2007. Duet Nesta dan Maldini menjadi duet bek AC Milan paling sulit ditembus oleh serangan tim lawan. (AFP/Paco Serinelli)

Alessandro Nesta memperkuat Timnas Italia lebih dari satu dekade. Dia ambil bagian dalam tiga Piala Dunia dan mencatatkan 78 caps. Selama itu, Nesta menyuguhkan keahliannya sebagai defender tangguh. 

Nesta menyudahi kariernya dengan torehan tiga titel Serie A, dua trofi Liga Champions, serta tiga gelar Copa Italia bersama Lazio dan AC Milan.  

 

8 dari 12 halaman

7. Lothar Matthaeus

Kapten Jerman, Lothar Matthaeus, menjadi pemain tertua sepanjang sejarah Piala Eropa. Saat bermain di Piala Eropa 2000, Matthaeus berusia 39 tahun 2 bulan 30 hari. (AFP/ANP/Marcel Antonisse)

Lothar Matthaeus dikenal sebagai bek yang komplet dan sangat tangguh saat puncak permainannya. Pemain berkebangsaan Jerman tersebut mencetak 100 gol dalam 410 penampilan untuk Bayern Munchen. 

Meskipun sempat pindah ke Inter Milan, dia kembali ke Bayern Munchen dan menikmati delapan musim lagi di sana. Dia mengoleksi gelar Bundesliga, dua Piala Jerman, dan Piala UEFA 1996. 

Lothar Matthaeus juga hampir dua dekade memperkuat Timnas Jerman, termasuk menjadi kapten saat menjuarai Piala Dunia 1990. Dia memenangi Ballon d'Or pada tahun yang sama.  

 

9 dari 12 halaman

8. Laurent Blanc

Laurent Blanc. Bek tengah Prancis ini direkrut Manchester United dari Inter Milan pada awal musim 2001/2002. Ia saat itu berusia 35 tahun, 9 bulan dan 11 hari. Total 2 musim, ia tampil 48 kali di Liga Inggris dengan torehan 1 gol dan pensiun di akhir musim 2002/2003. (AFP/Philippe Huguen)

Laurent Blanc pernah mencicipi berkarier di beberapa klub top Eropa, termasuk Barcelona, Marseille, Inter Milan, dan Manchester United. 

Dia juga menjadi sosok penting saat Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Dalam beberapa tahun terakhirnya dengan Manchester United, Blanc membukukan 75 caps dan mencetak empat gol. Dia juga membantu Setan Meraih meraih trofi Premier League pada tahun terakhirnya sebagai pemain. 

 

10 dari 12 halaman

9. Jaap Stam

Jaap Stam tak luput dari kemarahan Sir alex Ferguson usai dirinya menerbitkan buku otobiografi yang isinya menjelek-jelekkan Fergie. Fergie diberitakan sempat adu mulut dengan Stam sebelum memutuskan menjualnya. (Foto: AFP/Robin Parker)

Jaap Stam pernah dinobatkan sebagai bek terbaik Liga Champions dua musim beruntun. Pemain asal Belanda itu pernah merumput di beberapa klub ternama Eropa, termasuk Manchester United, Lazio, AC Milan, dan Ajax.

Salah satu pencapaian terbaik Stam saat bersama Manchester United pada akhir-akhir era 1990-an, dengan memenangi tiga gelar Premier League, Piala FA, dan trofi Liga Champions 1998-1999. 

 

11 dari 12 halaman

10. Javier Zanetti

Tidak ada keraguan tentang seberapa besar legenda Javier Zanetti bagi Inter Milan. Dipadukan dengan mentalitas kemenangan Mourinho, ia mampu menyabet treble kontinental bersejarah di musim 2009-10. Zanetti tampil sebanyak 106 kali di bawah asuhan Mourinho. (AFP/Fabio Muzzi)

Bek asal Argentina tersebut membukukan 858 penampilan bersama Inter Milan. Dia menjadi kapten Inter Milan selama 13 dari 19 musimnya di sana. Javier Zanetti menjadi pemain yang paling banyak bermain untuk Inter Milan. 

Dia bukan hanya lama membela Inter, tapi juga mempersembahkan berbagai gelar, seperti Liga Champions, Piala UEFA, lima gelar Serie A, empat titel Copa Italia, empat piala Super Copa Italia, dan satu Piala Dunia Antarklub. 

 

12 dari 12 halaman

11. Franco Baresi  

Franco Baresi pernah mencetak hat-trick kala hadapi Messina pada Coppa Italia 1989. Uniknya ketiga gol yang ia ciptakan berasal dari tendangan pinalti. Dirinya memang merupakan ahli algojo pinalti AC Milan. Terbukti, 21 dari 33 koleksi golnya berasal dari titik putih. (Foto: AFP/Patrick Hertzog)

Franco Baresi sudah membangun kesuksesan sejak era 1980-an. Bek Italia tersebut masih bertaji pada era 1990-an, dengan membawa AC Milan meraih empat gelar liga, dan trofi Liga Champions pada 1994. 

Dia juga membantu Timnas Italia menjuarai Piala Dunia 1982, menempati peringkat ketiga pada 1990, dan jadi runner up pada 1994. 

Sumber: Soccergator