Sebagai tuan rumah, Skuat Indomitable Lions tentu tak ingin kehilangan muka lagi setelah dikalahkan Mesir di semifinal. Namun, Kamerun terlihat masih "jet lag" usai laga tersebut dan tampil kurang baik sejak awal pertandingan. (AP/Sunday Alamba)
Benar saja, mereka harus tertinggal dua angka di babak pertama. Gol pembuka Burkina Faso diciptakan dari Steeve Yago yang sukses mengkonversi umpan silang Issa Kabore pada menit ke-24. Sedangkan gol kedua, terjadi usai Andre Onana melakukan gol bunuh diri pada menit ke-43. (AFP/Kenzo Tribouillard)
Pada babak kedua Kamerun berusaha tampil lebih agresif. Namun, anak asuh Antonio Conceicao malah kembali kebobolan pada menit ke-49 lewat gol yang diciptakan oleh Djibril Ouattara. (AP/Sunday Alamba)
Kamerun yang tertinggal cukup jauh tak mau menyerah begitu saja dan berusaha memperkecil ketertinggalan. Gol Stephane Bahoken pada menit ke-72 membukakan asa untuk menyamakan kedudukan. (AP/Sunday Alamba)
Lima menit sebelum pertandingan berakhir, Dewi Fortuna menghamiri Kamerun. Kapten Vincent Aboubakar (kanan) berhasil membuat brace pada menit ke-85 dan ke-89 yang membuat skor akhir waktu normal pertandingan menjadi 3-3. (AP/Sunday Alamba)
Laga terpaksa berlanjut lewat babak extra time. Namun, dalam 2x15 menit, tak ada gol yang tercipta dan harus dituntaskan dengan adu penalti. (AP/Sunday Alamba)
Kamerun akhirnya merebut peringkat ketiga usai menang babak tos-tosan dengan skor 5-3. Semua penendang Kamerun berhasil menunaikan tugasnya, sementara satu dari empat penendang Burkina Faso gagal, yakni Ibrahim Blati Toure. (AFP/Kenzo Tribouillard)