PSSI Beberkan 3 Alasan BRI Liga 1 di Bali Belum Bisa Ditunda meski Diserang Badai COVID-19

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 06 Feb 2022, 17:16 WIB
Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2021/2022 seri keempat di Bali masih diserang badai COVID-19. Namun, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tetap memaksa untuk menggulirkan kompetisi.

Seratusan pemain dan ofisial BRI Liga 1 positif COVID-19 sejak seri keempat digelar di Bali pada awal Januari 2022, khususnya dalam dua pekan terakhir.

Advertisement

Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengungkapkan sedikitnya tiga penyebab pihaknya belum bisa menunda BRI Liga 1 karena pertimbangan jadwal kompetisi dengan FIFA, AFC, dan FIFA, perjanjian dengan pemegang hak siar, dan kontrak pemain.

PSSI dan PT LIB telah melakukan emergency meeting pada Jumat (4/2/2022) malam WIB yang dihadiri oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.

"Setelah kami melalukan rapat virtual, akhirnya disepakati bahwa BRI Liga 1 terus dilanjutkan di Bali dengan berbagai pertimbangan," ujar Yunus Nusi dinukil dari laman PSSI.

2 dari 4 halaman

Berpengangan Regulasi

Anggota Exco serta Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi (kiri). (Istimewa)

PSSI dan PT LIB berpegangan kukuh terhadap sejumlah pasal dalam Regulasi BRI Liga 1, terutama ayat kelima, keenam, dan ketujuh demi memaksa kompetisi tetap berlanjut.

"Jika ada pemain atau ofisial yang tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertandingan karena kasus COVID-19 yang terkonfirmasi oleh Satuan Tugas COVID-19, klub diminta untuk mendatangkan bila ada pemain stand by di kota domisili atau lainnya yang telah terdaftar dari 35 pemain yang didaftarkan," tulis ayat 5.

"Untuk menghindari keraguan, keberadaan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi untuk individu mana pun tidak akan berdampak pada penjadwalan pertandingan. Hanya individu tersebut yang tidak diizinkan bertanding dan mendapat penanganan Satgas COVID-19. Sedangkan pertandingan tetap dilaksanakan sesuai jadwal," bunyi ayat 6.

"Dalam keadaan luar biasa, di mana setelah tes swab antigen pada hari pertandingan membuat klub yang akan bertanding hanya menyisakan kurang dari 14 pemain (termasuk satu di antaranya adalah penjaga gawang), maka PT LIB dan PSSI bisa segera menggelar rapat darurat untuk memberikan keputusan dalam tempo cepat dan setiap keputusan akan bersifat final," demikian ayat 7.

3 dari 4 halaman

Klaim PSSI

Liga 1 - Ilustrasi BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Yunus Nusi mengklaim bahwa tingkat kesembuhan pemain dan ofisial yang positif COVID-19 relatif tinggi mencapai angka 70 persen dalam rentang waktu 4-5 hari.

Yunus Nusi juga mengungkapkan bahwa Iriawan beserta anggota Exco PSSI menyadari kasus COVID-19 mulai melonjak, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.

"Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan. Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi. Jadi kalau pun positif COVID-19, tidak butuh waktu lama untuk recovery dan akhirnya dinyatakan sembuh," ujar Yunus Nusi.

4 dari 4 halaman

Klasemen Sementara BRI Liga 1

Berita Terkait