Bola.com, Denpasar - Persebaya Surabaya menelan kekalahan dari Persipura Jayapura. Tim berjulukan Bajul Ijo kalah 0-2 dari Persipura dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (6/2/2022) malam WIB.
Dua gol kemenangan Persipura diborong oleh striker Yevhen Bokhasvili di menit ke-54 dan ke-66. Tak ada gol balasan dari Persebaya Surabaya yang terlihat kesulitan mengembangkan permainan karena pelatih kepala Aji Santoso dinyatakan positif COVID-19.
Selain itu, sejumlah pemain dinyatakan positif juga, seperti trio pemain asing Bruno Moreira, Arsenio Valpoort, dan Taisei Marukawa. Komposisi tim seadanya didampingi oleh asisten pelatih Mustaqim.
Mustaqim melontarkan kritik terkait hasil tes PCR yang dilakukan PT LIB selaku operator kompetisi. Sebab, pemain yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 kemudian melakukan tes PCR mandiri yang disediakan oleh klub dan dinyatakan negatif.
“Kami memiliki inisiatif bahwa sebenarnya pemain tidak punya masalah pada kondisi (fisik). Sebelum pertandingan, yang dinyatakan positif itu segar bugar. Akhirnya, manajemen berinisiatif untuk mengajukan PCR mandiri dan terbukti hasilnya dinyatakan negatif,” ungkap Mustaqim.
“Ini sangat merugikan bagi kami. Ini perlu dikaji ulang, bahwa kalau yang menentukan pemain bisa main di lapangan bukan pelatih, tapi hasil PCR. Ini sangat merugikan kami,” imbuh pria asli Surabaya tersebut.
Badai COVID-19 di BRI Liga 1 sudah menjadi perbincangan karena setiap hari selalu ada pemain yang terpapar. Kini, malah mulai muncul bahwa hasil tes PCR berbeda yang dilakukan oleh klub secara mandiri dengan yang diadakan PT LIB.
“Apalagi pemain yang dinyatakan negatif, sebelumnya sempat dinyatakan positif, dan tentunya mereka tidak latihan. Ini membuat kami dengan terpaksa memainkan pemain yang dinyatakan negatif,” tutur pelatih berusia 57 tahun itu.
Regulasi BRI Liga 1 2021/22 pasal 52 tentang Hasil Tes COVID-19 dan Eligibilitas mengatur mengenai ketentuan tim diperbolehkan bertanding. Pada pasal tersebut dijelaskan bahwa klub yang akan bertanding setidaknya harus memiliki 14 pemain yang dinyatakan negatif, satu di antaranya kiper.
Regulasi ini masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Sebab, sejumlah pertandingan terpaksa harus ditunda karena beberapa klub kekurangan pemain akibat COVID-19. Hasil tes PCR juga berpotensi membuat kualitas pertandingan menurun.
“Kalau jumlah 14 pemain, misalnya, kalau yang tersisa empat kiper, masa dinyatakan tetap bermain? Ini sangat merugikan, bukan hanya kami. Ini sama seperti menari di atas penderitaan orang lain. Bagi kami, okelah kami kalah, tapi ada sebabnya,” ujar Mustaqim.
Kecewa
Kekalahan ini membuat Persebaya bakal kesulitan bersaing di papan atas. Saat ini, mereka sebenarnya masih menduduki peringkat keempat klasemen sementara dengan raihan 43 poin dari 23 pertandingan.
Angka itu sama dengan Persib Bandung di peringkat kelima. Namun, Maung Bandung baru melakoni 21 pertandingan dan sangat berpotensi menggusur Persebaya.
“Kami sangat kecewa dengan hasil tersebut. Tapi, itulah sepak bola. Pemain sudah berjuang sekuat tenaga dan sampai titik darah penghabisan. Tanpa pilar pemain, terutama pemain kunci yang tidak bisa main dinyatakan positif, itu sangat mengecewakan kami,” tegasnya.