Bola.com, Kendari - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, kembali menegaskan tak ingin gegabah dalam menyetujui pemain untuk dinaturalisasi demi kepentingan Timnas Indonesia. Zainudin Amali mengaku bakal lebih ketat dan hati-hati dalam memberikan persetujuan.
PSSI sejauh ini sudah mengajukan empat pemain untuk dinaturalisasi demi kepentingan Timnas Indonesia. Pemain yang masuk daftar incaran naturalisasi adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Kevin Diks.
Keempat nama tersebut merupakan rekomendasi dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Namun, sejauh ini baru Sandy Walsh dan Jordi Amat yang sudah memenuhi syarat secara dokumen.
"Saya sangat ketat untuk naturalisasi. Jangan seperti sebelum-sebelumnya usianya sudah tidak memungkinkan lagi untuk menjadi penggawa timnas dan bahkan berbagai persyaratan yang tidak bisa dipenuhi, saya tidak mau itu," kata Zainudin Amali di sela-sela kunjungan kerja di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Untuk mematangkan rencana menaturalisasi pemain demi Timnas Indonesia, Zainudin Amali kabarnya akan mengundang PSSI dan pelatih Shin Tae-yong. Zainudin Amali ingin mendengar secara langsung terkait alasan menaturalisasi pemain.
"Saya akan undang PSSI dan pelatih Shin Tae-yong untuk menjelaskan tentang kebutuhan terhadap naturalisasi itu. Kalau ada kebutuhan jangka pendek dan itu punya rasionalitas serta alasan yang kuat, maka tentu kita akan dengarkan langsung," tegas Zainudin Amali.
PSSI sejauh ini sudah menaturalisasi 35 pemain. Namun, hanya sedikit nama yang berhasil menembus dan berguna untuk Timnas Indonesia.
Adakan Pertemuan
PSSI akan bertemu dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Kamis (10/2/2022). Kedua belah pihak bakal membahas proses naturalisasi empat pemain keturunan untuk Timnas Indonesia.
Rombongan PSSI yang dijadwalkan mengikuti pertemuan dengan Kemenpora adalah Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
"Kami berterima kasih kepada Pak Menpora, Zainudin Aamali atas perhatiannya. Dengan adanya pertemuan besok, ini menjadi kesempatan bagi PSSI untuk menjelaskan program naturalisasi," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Lebih Selektif
Dalam menaturalisasi, PSSI dan Kemenpora belajar banyak dari kasus sejumlah pemain. Kedua belah pihak tidak mau sembarangan dalam memberikan status Warga Negara Indonesia (WNI) kepada pesepak bola keturunan.
Sejumlah naturalisasi yang dilakukan PSSI nyatanya tidak bermanfaat bagi Timnas Indonesia. Terakhir, Marc Klok belum bisa membela Skuad Garuda lantaran tidak terbukti punya keturunan maksimal dari kakek atau neneknya sesuai Statuta FIFA.
"PSSI dan pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak ingin menaturalisasi dengan serampangan. Naturalisasi yang pernah dilakukan dulu menjadi pembelajaran bagi PSSI untuk bertindak hati-hati," papar Yunus Nusi.