Bola.com, Jakarta - Nadeo Argawinata merupakan penjaga gawang pilihan utama pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Aksi cemerlangnya di bawah mistar gawang Timnas Garuda kerap menjadi sorotan.
Publik sepak bola Indonesia pasti tidak akan lupa dengan aksi Nadeo dibabak semi final Piala AFF 2020 melawan Singapura, Desember 2021. Kiper berusia 24 tahun itu sukses menepis tendangan penalti striker Timnas Singapura, Faris Ramli di masa injury time babak kedua.
Berkat penyelamatan krusialnya itu, Nadeo jadi pahlawan kemenangan Timnas Indonesia atas Singapura. Dalam laga tersebut, Indonesia berhasil memetik kemenangan dengan skor akhir 4-2.
Kehebatan Nadeo di bawah mistar gawang tidak hanya bersama Timnas saja. Dia juga mampu tampil apik bersama klubnya, Bali United.
Sejauh ini, Nadeo yang disebut sebagai kembaran Kepa Arrizabalaga, sudah mencatatkan 7 penampilan bersama Bali United. Dari tujuh penampilannya, dia berhasil mencatatkan 5 kali clean sheet atau tanpa kebobolan.
Di balik kesuksesannya menjadi seorang penjaga gawang di klub dan Timnas Indonesia, Nadeo rupanya pernah bermain di posisi lain. Pemain kelahiran Kediri ini sempat bermain di posisi striker.
Karena Postur
Nadeo Argawinata bermain di posisi penyerang saat masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kediri. Namun, waktu itu pelatih SSB melihat Nadeo punya potensi besar jika dipasang sebagai kiper.
Hal itu karena sang pelatih melihat Nadeo memiliki postur tinggi ketimbang pemain lainnya sehingga cocok untuk dipasang sebagai penjaga gawang.
"Pernah waktu kecil ingin jadi stiker yang rajin cetak gol, terus pelatih lihat dan bilang kenapa enggak jadi kiper saja. Dan sekarang menjadi orang yang menghambat striker cetak gol," ujar Nadeo dalam Channel YouTube Tiento Indonesia.
Lebih lanjut, Nadeo mengaku sempat tidak terbayang bakal jadi pesepak bola profesional. Sebab, ketika masa kecil dia tidak diarahkan orang tuanya untuk menjadi pemain sepak bola.
"Dulu awalnya gak kepikiran sih waktu kecil menjadi pemain sepak bola, kalau orang lain kan sebagian di dorong sama orang tuanya untuk jadi pemain sepakbola. Tapi, saya gak," katanya.
Dukungan Orang Tua
Kiper yang baru dikaruniai anak perempuan ini mulai serius menggeluti si kulit bundar ketika masuk SSB. Hingga akhirnya orang tua mulai melihat bakat Nadeo dan mendukung karirnya untuk jadi pesepak bola profesional.
"Sebenarnya enggak ada yang disengaja juga, dan orang tua sudah mulai melihat sekitar kelas 4 SD atau 5 SD. Mulai mendukung juga sampai sekarang,"paparnya.
Kiper berpostur 187cm ini akhirnya terpilih masuk dalam skuat Persik Kediri U-21. Dia kemudian memperkuat Borneo FC pada 2015 hingga 2019.