Bola.com, Gianyar - Arema FC mendapat lawan ringan pada matchday ke-24 BRI Liga 1. Arema bersua tim juru kunci, Persiraja Banda Aceh, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (10/2/2022) malam WIB.
Duel ini menjadi momentum bagi tim berjulukan Singo Edan itu untuk kembali ke puncak klasemen BRI Liga 1 musim ini. Pasalnya, pimpinan klasemen saat ini, Bhayangkara FC akan bertemu Bali United.
Namun, Arema tetap mewaspadai motivasi Persiraja yang berjuang lepas dari zona degradasi. Jadi, mereka tak akan memandang remeh lawannya.
Hanya saja ada sejumlah pemain Arema yang harus absen pada laga ini. Seperti Adilson Maringa, Bagas Adi, dan Kushedya Hari Yudo yang masih cedera. Adapun M. Rafli melanjutkan karantina karena positif virus corona.
Meski demikian, secara komposisi pemain, Arema tetap unggul. Mereka masih punya barisan pemain asing dan lokal berpengalaman.
Bola.com melihat ada empat pemain bintang Arema FC yang bisa jadi mimpi buruk bagi Persiraja. Berikut ini adalah para pemain itu.
Carlos Fortes
Striker asal Portugal tersebut sedang dalam kondisi on fire. Dia baru saja mencetak gol indah pada laga sebelumnya melawan Persija Jakarta.
Pastinya itu membuat kepercayaan diri Fortes meningkat. Dalam laga ini, Carlos Fortes berkesempatan menambah pundi-pundi golnya, karena lini pertahanan Persiraja jadi yang paling buruk di Liga 1.
Persiraja Banda Aceh sudah kebobolan 49 gol. Pada laga sebelumnya, mereka menelan kekalahan telak 0-3 dari Persita Tangerang. Jadi, Fortes bisa jadi ancaman serius bagi gawang Tim Laskar Rencong.
Saat putaran pertama lalu, Arema FC menang 2-0 atas Persiraja. Fortes menyumbang satu gol waktu itu, sedangkan satu gol lain diciptakan M. Rafli.
Saat ini, Fortes sudah mengemas 12 gol. Peluang bersaing dengan top skorer sementara Liga 1, Ilija Spasojevic yang sudah mengoleksi 16 masih terbuka.
Dendi Santoso
Sayap senior Arema FC ini jadi salah satu otak serangan Arema. Permainannya makin matang di usia 31 tahun.
Dendi jadi suplier umpan matang bagi barisan penyerang Arema. Tak hanya itu, dia juga lihai menurunkan tempo permainan ketika timnya tertekan.
Selain beroperasi di sayap, Dendi juga bisa digeser sebagai gelandang serang. Saat ini, Arema bisa dibilang kekurangan gelandang bertipe menyerang.
Sebelumnya, ada M. Rafli yang bisa menjalankan tugas itu. Namun, saat ini dia harus menjalani karantina. Bisa jadi, Dendi yang jadi solusi menempati posisi itu.
Renshi Yamaguchi
Perannya sebagai gelandang jangkar sangat menonjol. Sampai saat ini, Renshi jadi pemain dengan statistik tekel paling banyak.
Sebanyak 51 tekel sukses dilakukannya pada musim ini. Itu memang jadi senjata Renshi untuk memutus serangan lawan dari lini tengah.
Pemain asal Jepang itu juga punya stamina di atas rata-rata. Dia mampu berlari sepanjang laga untuk memburu bola.
Keberadaannya juga berkontribusi membuat sistem pertahanan Arema lebih kukuh, karena bisa mematikan kreator lini tengah lawan.
Lini tengah Persiraja nantinya harus bekerja ekstra menghindari kejaran Renshi. Jika pergerakan Assanur Rijal dkk. dimatikan Renshi, sulit bagi Persiraja untuk memberi perlawanan.
Sergio Silva
Cara bermain stoper asal Portugal ini memberikan ketenangan bagi pertahanan Arema. Sergio termasuk pemain yang jarang melakukan pelanggaran.
Dia pemain yang sabar menghadapi para penyerang lawan. Artinya, sisi emosionalnya tidak mudah terpancing.
Selain itu, Sergio punya komunikasi yang bagus di lapangan. Meski bukan kapten tim, dia mampu mengkoordinir lini pertahanan Arema. Lini depan Persiraja bisa tumpul jika tidak jeli mencari celah dari cara bermain Sergio.
Kelebihan lain bek berusia 28 tahun itu juga bisa menjadi solusi Arema mencetak gol, yakni dari tendangan sudut. Dia punya duel udara yang bagus.
Saat melawan Persija Jakarta, Sergio punya peluang emas pada menit akhir. Tapi bola hasil sundulannya tipis di atas gawang. Jadi, pemain Persiraja juga waspada keberadaan Sergio saat Arema dapat tendangan sudut.