BRI Liga 1: Striker Persebaya Menuntut Solusi dari PSSI dan PT LIB Jika Ada Hasil Tes PCR yang Berbeda

oleh Aditya Wany diperbarui 10 Feb 2022, 18:00 WIB
Pemain Persebaya Surabaya, Samsul Arif (kiri) merayakan gol bunuh diri pemain PSIS Semarang, Wallace Costa dalam laga pekan ke-6 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Minggu (03/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Denpasar - Persebaya Surabaya sempat mengalami insiden yang kurang menyenangkan pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2021/2022. Tim Bajul Ijo kalah 0-2 dari Persipura Jayapura di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (6/2/2022) malam.

Dalam laga itu, Persebaya terlihat kesulitan mengembangkan permainan karena pelatih Aji Santoso dinyatakan positif COVID-19. Selain itu, sejumlah pemain dinyatakan positif juga, seperti trio pemain asing Bruno Moreira, Arsenio Valpoort, dan Taisei Marukawa.

Advertisement

Alhasil, komposisi Persebaya seadanya dan didampingi asisten pelatih Mustaqim. Masalahnya, ada perbedaan hasil tes PCR yang dilakukan PT LIB dengan tes mandiri yang diinisiasi klub secara mandiri.

Mustaqim sempat melontarkan kritikan terkait hasil tes PCR yang dilakukan PT LIB selaku operator kompetisi. Sebab, pemain yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 kemudian melakukan tes PCR mandiri yang disediakan klub dan dinyatakan negatif.

Striker Persebaya, Samsul Arif, berharap PSSI selaku federasi dan PT LIB bisa menemukan solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Persebaya sudah berjuang maksimal. Saya pikir ini hasil terbaik. Seperti Coach Mustaqim bilang, ada beberapa faktor di luar teknis" ungkap pemilik nama lengkap Samsul Arif Munip tersebut.

"Yang jelas, kami semua dari klub, federasi, maupun PT LIB harus segera ada solusi. Ini menyangkut keselamatan pemain. Saya pikir ke depan harus ada jalan keluar," imbuh penyerang Persebaya itu.

 

2 dari 4 halaman

Jadi Perbincangan

Pemain adan ofisial Persib Bandung menjalani tes PCR sebelum persiapan Piala Menpora 2021. (Bola.com/Erwin Snaz)

Munculnya hasil tes PCR berbeda yang dilakukan oleh klub secara mandiri dengan yang diadakan PT LIB jadi perbincangan. Apalagi, dua tes itu dilakukan di tempat yang sama, yakni RSU Bali Jimbaran, Badung.

Regulasi BRI Liga 1 2021/22 pasal 52 tentang Hasil Tes COVID-19 dan Eligibilitas mengatur mengenai ketentuan tim diperbolehkan bertanding.

Pada pasal tersebut dijelaskan klub yang akan bertanding setidaknya harus memiliki 14 pemain yang dinyatakan negatif, satu di antaranya kiper.

Pasal ini masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Sebab, sejumlah pertandingan terpaksa harus ditunda karena beberapa klub kekurangan pemain akibat COVID-19. Hasil tes PCR juga berpotensi membuat kualitas pertandingan menurun.

 

3 dari 4 halaman

Turunkan Pemain Muda dan Minim Pengalaman

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memberi arahan kepada para pemainnya saat menghadapi Persik Kediri dalam laga Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (23/3/2021). Persebaya menang 2-1 atas Persik. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Persebaya sampai terpaksa menurunkan sejumlah pemain muda yang belum berpengalaman dalam pertandingan kontra Persipura itu.

"Kami banyak peluang. Kami memang tampil dengan pemain yang jarang main. Ada beberapa pemain muda yang mereka mungkin belum memiliki mentalitas kuat dalam pertandingan sebesar Liga 1," tutur Samsul.

Sebelumnya, manajemen Persebaya Surabaya telah menuntut PT LIB untuk melakukan evaluasi terkait tes PCR COVID-19. Mereka juga menginginkan adanya kebijakan penentuan hasil tes bisa dilakukan oleh tes yang diadakan secara mandiri oleh klub.

Kini, para pemain Persebaya sedang menyambut laga pekan ke-24 BRI Liga 1 2021/2022. Mereka ingin bangkit saat berjumpa dengan Persela Lamongan di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (10/2/2022) malam WIB. Laga ini diharapkan menjadi titik kebangkitan Persebaya.

4 dari 4 halaman

Yuk Tengok Posisi Persebaya

Berita Terkait