Bola.com, Jakarta - Peter Crouch melihat ada masalah yang cukup kronis di ruang ganti Manchester United atau MU. Menurut eks pemain Liverpool dan Timnas Inggris itu, pemain MU terlalu berani untuk 'perang' terbuka dengan manajernya.
MU mengalami banyak turbulensi pada awal musim 2021/2022. Performa di atas lapangan sulit diprediksi dan tidak konsisten. MU bahkan kesulitan untuk bersaing meraih gelar juara.
Kondisi di ruang ganti juga acap kali disebut tidak harmonis. Ada kasus Anthony Martial yang sempat saling balas pernyataan dengan Ralf Rangnick. Lalu, yang terbaru, ada kasus Jesse Lingard.
Jesse Lingard 'hilang' dari skuad United di laga Piala FA melawan Middlesbrough. Lingard lantas menjelaskan kondisi yang terjadi lewat Twitter. Bagi Peter Crouch, itu bukan komunikasi yang bagus.
"Kekhawatiran saya terletak pada para pemain, banyak orang berbicara tentang bahasa tubuh dan sikap dan hal-hal ini di ruang ganti yang tidak ingin Anda dengar," buka Crouch pada BT Sport.
"Siapa pun yang masuk dan mengambil peran manajer setelah Rangnick musim ini telah mendapat tugas nyata untuk membuat ruang ganti yang harmonis lagi."
"Ketika ada yang salah, ada yang melempar senjata, orang-orang men-tweet dan keluar di Twitter dan semacam meremehkan manajer. Ini Manchester United, itu seharusnya tidak terjadi!," tegas eks pemain Tottenham itu.
MU Seharusnya Contoh Chelsea
Peter Crouch membandingkan kasus di MU dengan Chelsea. Saat Romelu Lukaku membuat masalah karena masih 'cinta' Inter Milan, Chelsea segera mengambil langkah tegas. Lukaku dihukum dan sang pemain meminta maaf pada tim.
"Ketika kami berbicara tentang penanganan Thomas Tuchel terhadap Romelu Lukaku, itu (yang terjadi di United) tidak boleh terjadi," kata Crouch.
"Saya pikir siapa pun yang masuk, terlepas dari manajernya, terkadang Anda harus benar-benar melihat para pemainnya. Manajer baru yang datang harus menggembleng skuad ini," tutup Crouch.
Sumber: BT Sport
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 10/02/2022)