Bola.com, Jakarta - Fakta menarik menghiasi duel antara Persela Lamongan kontra Persebaya Surabaya. Duel pekan ke-24 BRI Liga 1 2021/2022 itu berakhir dengan skor 2-2 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (10/2/2022) malam.
Muncul nama Oktafianus Fernando yang masuk dalam starting eleven Persebaya. Winger satu ini sudah terlalu lama absen membela Bajul Ijo. Padahal, pemain yang akrab disapa Ofan itu termasuk pemain lawas.
Dia menjalani musim kelimanya secara beruntung pada musim ini. Oktafianus Fernando adalah pemain yang ikut menjuarai Liga 2 2017. Situasi BRI Liga 1 yang diserang badai COVID-19 membuat Ofan-sapaan akrab sang pemain mendapat kesempatan bermain.
"Kenapa kami memasang Ofan? Karena hasil tes COVID-19 yang membuat berubah semua formasi yang direncanakan oleh tim pelatih,” kata Mustaqim, asisten pelatih Persebaya.
"Dia pemain senior, pengalaman bertanding sudah punya jam terbang. Paling tidak bisa membawa pemain-pemain lainnya lebih termotivasi dengan hadirnya Ofan,” imbuhnya.
Sempat Lama Absen
Oktafianus Fernando terakhir bertanding pada 3 Oktober 2021, tepatnya dalam pekan keenam BRI Liga 1. Saat itu, dia tampil selama 45 menit dan terpaksa menyaksikan timnya kalah 2-3 dari PSIS Semarang. Artinya, sudah empat bulan lebih dia absen bertanding.
Selama musim ini, Ofan tercatat hanya tampil dalam tiga laga. Itu pun semuanya dilakoni tanpa bermain penuh 90 menit. Di laga pertama musim ini, dia hanya bermain 27 menit saat timnya kalah 1-3 dari Borneo FC di pekan pertama (4/9/2022).
Di laga kontra Persela, pemain berusia 28 tahun itu juga hanya membukukan 45 menit bermain. Tampil sejak menit pertama, Oktafianus Fernando kemudian diganti dengan Johan Yoga Utama di awal babak kedua.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan sang adik yang juga berseragam Persebaya, yakni Marselino Ferdinan. Gelandang berusia 17 tahun itu malah menjadi andalan di lini tengah dan tampil secara reguler.
Kualitas Permainan Menurun
Duel melawan Persela ini memperlihatkan bahwa kualitas permainan Persebaya mulai menurun. Bagaimana tidak, Laskar Joko Tingkir malah menjadi tim yang tampil lebih mendominasi dalam catatan tembakan mengancam.
"Pemain tidak bugar betul karena mereka setelah karantina lima hari. Saya pikir bukan alasan. Kebugaran itu belum cukup betul untuk membuat kami memainkan bola dari kaki ke kaki,” ucap Mustaqim.
"Untuk memainkan bola cepat dari kaki ke kaki diharapkan kondisi yang bugar dan fit. Adanya ini, harus kami perbaiki bagaimana kami bisa kembali ke jalurnya (kemenangan),” imbuh pelatih berusia 57 tahun itu.
Sayang, Persebaya gagal menang. Mereka dua kali unggul dulu berkat Taisei Marukawa (5’) dan Arsenio Valpoort (61’). Persela membuyarkan keunggulan itu dengan dua gol yang disumbang oleh Rahel Radiansyah (32’) dan Selwan Al Jaberi (90+3’).