Bola.com, Denpasar - Nasib baik tak kunjung menghampiri Persela Lamongan di BRI Liga 1 2021/2022. Kekalahan tipis 0-1 dari Persik Kediri memastikan klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu melanjutkan puasa kemenangan dalam 16 laga terakhir.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Senin (14/2/2022) sore WIB, Persela Lamongan tak benar-benar mampu lepas dari tekanan. Beberapa kali Persik berhasil mendapatkan kesempatan di kotak penalti.
Salah satunya peluang dari Youssef Ezzejjari yang akhirnya berbuah gol tunggal kemenangan di laga tersebut. Harus diakui, kekalahan ini semakin memberatkan Persela lolos dari jurang degradasi.
Meski begitu, pelatih Persela Lamongan, Jafri Sastra enggan kehilangan harapan. Walaupun kecil kemungkinan timnya bisa lepas dari mulut buaya, dia masih percaya keajaiban itu bakal segera datang.
"Jujur, asa (bertahan di Liga 1) masih ada karena punya keyakinan kepada yang maha kuasa. Tapi kami harus jujur, harus lebih bekerja keras," ujar pelatih asal Minang tersebut.
Akui Lebih Baik
Persela boleh saja mengalahkan Persik di putaran pertama, tetapi di laga ini catatan tersebut sama sekali tak berbekas. Saat lini depan kehilangan empunya, pertahanan yang terlihat kokoh itu akhirnya berlubang juga.
Tekanan beruntun yang dilancarkan pemain Persik tak bisa ditanggulangi. paa gelandang tak tahu harus berbuat apa untuk setidaknya meminimalisir hal tersebut. Persela jelas kalah segalanya di laga ini.
"90 menit sudah dilalui lawan Persik. Kami sudah coba bekerja keras dan maksimalkan pemain tersisa, pemain yang ada. Hasil tidak kami inginkan, tapi kami harus bisa menerimanya. Persik bisa lebih baik dari kita," sesalnya.
Terlalu Kronis
Persela sejatinya berbenah cukup serius menjelang putaran kedua BRI Liga 1 2021/22. Tak hanya mendatangkan Jafri Sastra sebagai juru racik strategi, belasan pemain yang mayoritas dari Liga 2 didaratkan ke Kota Soto.
Walaupun secara permainan mereka ada peningkatan, hasil akhir terus-terusan mengkhianati mereka. Ibarat penyakit, masalah yang dihadapi Persela terlalu kronis. Dia pun bingung harus bagaimana menghadapinya.
"Kondisi pemain kami sekarang diterpa corona, tapi bukan itu masalahnya. Ternyata kerja keras saja dengan motivasi tinggi, hasilnya masih kalah lagi, kalah lagi. Nah ini yang sampai hari ini belum terpecahkan oleh saya," tandasnya.