Bola.com, Jakarta - Respons para pembalap MotoGP usai menjalani sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika, Lombok, akhir pekan lalu bak dua sisi mata uang.
Ya, mayoritas memberikan pujian tapi juga menyelipkan kritik. Seperti pembalap juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo.
Pembalap pabrikan Yamaha ini menyebut Sirkuit Mandalika sebenarnya punya tingkat keselamatan tinggi. Alasannya trek dengan panjang 4,3 km ini punya banyak area run-off.
Namun sisi lain, Fabio Quartararo menilai Sirkuit Mandalika punya kekurangan yaitu aspal mudah terkelupas. Hal ini tentu bisa membahayakan pembalap.
"Sirkuit ini, untuk ukuran area run-off-nya, salah satu yang terbaik dari yang pernah ada. Namun, saya melaju di belakang Franco (Morbidelli) dan terlempar oleh banyak gravel kecil di leher dan visor helm," Fabio Quartararo menuturkan.
"Padahal saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan saja berada di belakang 4-5 rider selama berlap-lap," lanjut El Diablo-panggilan sang pembalap.
Aspal Tidak Sesuai Standart?
Kotornya laspal Sirkuit Mandalika bukan kendala yang paling mengkhawatirkan. Yang bikin para pembalap MotoGP cemas justru fakta aspalnya mudah terkelupas hingga menciptakan kerikil.
Tak sedikit rider yang terkena lemparan batu di motor, helm, dan tubuh mereka. Tersiar gosip bahwa aspal yang digunakan Mandalika tak sesuai arahan konsultan.
Juara MotoGP 2021 ini menyatakan aspal yang mudah terkelupas adalah Sektor 1 dan 2, bahkan menyarankan pengelola Sirkuit Mandalika mengaspal ulang Tikungan 1 sebelum Sirkuit Mandalika menggelar seri kedua MotoGP 2022 bulan Maret.
Rider Prancis ini juga melaporkan adanya penurunan tanah usai treknya dipakai uji coba tiga hari.