Liga Inggris: Rio Ferdinand Merasa MU Terlalu Individual dan Perlu Bermain Sebagai Tim

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 15 Feb 2022, 21:15 WIB
Penyerang Manchester United (MU), Cristiano Ronaldo, kesal setelah golnya ke gawang Southampton dianulir wasit saat bertanding pada lanjutan Liga Inggris 2021/2022 di Old Trafford, Sabtu (12/2/2022). (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Mantan stoper Manchester United (MU), Rio Ferdinand, menjadi sosok terkini yang mengkritik klub yang bermarkas di Old Trafford itu. Rio Ferdinand menilai permainan MU saat ini cenderung individual dan menyarankan agar The Red Devils bermain lebih mengutamakan kerja sama tim.

Mantan rekan setim Ferdinand, Paul Scholes, baru-baru ini mengkritik manajer MU, Ralf Rangnick, mengungkapkan keyakinannya bahwa manajer asal Jerman itu lebih terasa seperti direktur olahraga ketimbang manajer yang menangani tim. Rio Ferdinand juga melontarkan kritik.

Advertisement

"Dalam 20 hingga 30 menit pertama, Anda seperti mengatakan 'Oh, saya suka ini', ada fluiditas, ada kontinuitas di dalam tim, ada kebersamaan. Tapi, masalahnya adalah bagaimana mengatasi badai yang buruk," ujar Rio Ferdinand dalam podcast miliknya seperti dilansir Marca.

"Dalam setiap pertandingan, Anda mendapatkan lima menit atau apa pun itu, di mana tim lawan menguasai permainan dan Anda mendapatkan hukuman karena itu, suka atau tidak. Ini tentang memiliki nyali, pengetahuan, dan saya pikir sebagian besar dari itu adalah kedisiplinan. Saya pikir di situ kekurangannya dibandingkan tim papan atas lainnya," lanjut mantan bek MU itu.

 

2 dari 4 halaman

Disiplin untuk Bermain Sebagai Sebuah Tim

Leeds United termasuk klub yang jarang mendatangkan pemain dengan nilai transfer gila-gilaan. Rekor pembelian Leeds pun cukup lama dipegang Rio Ferdinand, hingga akhirnya baru musim lalu dipecahkan. Berikut 5 pembelian termahal yang pernah dilakukan Leeds United. (Foto: AFP/Glyn Kirk)

Rio Ferdinand mempertegas kedisiplinan menjadi satu hal yang perlu menjadi perhatian MU, terutama kedisiplinan untuk bekerja sama sebagai sebuah tim, dan bukan bermain dengan mengedepankan permainan individual seperti yang terlihat belakangan ini.

"Ketika momen-momen itu datang, Anda membutuhkan disiplin dalam tim, untuk mengatakan 'kita tetap bersama', dalam situasi tersebut. Mereka akhirnya menjadi lebih individual ketimbang sebelumnya dan berpikir 'Saya bisa melakukannya sendiri, saya harus menciptakan momen kegilaan'," ujar Ferdinand.

"Kesalahan individu atau pengambilan keputusan yang buruk dalam hal individual adalah apa yang membunuh tim saat ini. Entah itu kehilangan peluang, umpan terakhir, atau mempertahankan situasi. Individu membuat kesalahan di area mereka sendiri," lanjut mantan stoper Manchester United itu.

 

3 dari 4 halaman

Ikut Kritik Ralf Rangnick

Dalam laga perdananya, Ralf Rangnick tidak terlalu membuat perubahan besar dari susunan pemain yang dibuat oleh pelatih sebelumnya, Michael Carrick. (AFP/Paul Ellis)

Rio Ferdinand kemudian juga mulai mengikuti jejak Paul Scholes dan melanjutkan kritik dengan menuding pelatih Ralf Rangnick sebagai sosok yang perlu bertanggung jawab dengan performa MU belakangan ini.

"Ada video yang beredar di media sosial saya dan Owen Hargreaves di BT Sport," ujar Rio Ferdinand.

"Kami melihat jalannya pertandingan ketika Ralf Rangnick mendapat pekerjaan. Ada 10 atau 12 pertandingan menghadapi tim di mana Anda berpikir 'saya beruntung datang pada saat ini dan menghadapi pertandingan yang bisa dimenangkan'. Seharusnya MU bisa mendapat poin dalam pertandingan-pertandingan itu," lanjutnya.

Sumber: Marca

4 dari 4 halaman

Posisi MU di Premier League Saat Ini

Berita Terkait