Bola.com, Denpasar - Posisi puncak klasemen BRI Liga 1 2021/2022 berhasil diamankan Arema FC dengan 52 poin. Yaitu berkat tambahan tiga poin didapatkan pada pertandingan ke-25, Rabu (15/2/2022) malam WIB.
Tim berjuluk Singo Edan ini menang 2-0 dari Persita Tangerang di Stadion Ngurah Rai, Bali. Seperti biasa, Arema menang dengan susah payah.
Di laga ini, pertahanan Arema FC sempat dihujani serangan Persita. Beruntung mereka punya kiper sekelas Adilson Maringa yang melakukan 6 penyelamatan gemilang.
Selain itu, striker Carlos Fortes juga berhasil memanfaatkan dua peluang yang didapat menjadi gol. Terkait kemenangan ini, vidio analis Arema FC, FX Yanuar mengaku jika ini berkat kerjasama tim. Pihaknya memaklumi jika timnya beberapa sering dapat tekanan dari Persita.
“Dalam sepak bola, satu pihak menyerang, akan ada yang bertahan. Begitu juga sebaliknya. Tidak mungkin bisa menguasai bola secara penuh dalam pertandingan. Jadi ini hal yang wajar (saat Arema banyak ditekan lawan). Selain itu, Persita juga tim yang bagus. Saya kenal dengan pelatihnya. Dia juga pelatih yang bagus,” kata Yanuar.
Peran Pelatih Meski Absen
Pada pertandingan ini, Arema FC masih belum didampingi pelatih kepala Eduardo Almeida. Pelatih asal Portugal tersebut masih menjalani karantina karena gejala COVID-19.
Namun hal ini dianggap tidak berpengaruh. Karena Yanuar, Kuncoro, Siswantoro dan lainnya bisa memegang kendali tim. Namun Almeida tetap punya peran dalam mengawasi dan berkomunikasi dari jarak jauh.
Jika melihat komposisi yang diturunkan Arema, sebenarnya mereka tidak tampil dengan skuat terbaik. Masih ada sejumlah pemain kunci yang absen. Seperti Dendi Santoso dan Kushedya Hari Yudo. Mereka juga kehilangan Dedik Setiawan yang cedera lutut di babak kedua
Namun Arema bisa menguasai situasi ini. Mereka sudah menyiapkan beberapa rencana pergantian pemain. Dan ini berhasil memberikan kemenangan.
“Sebelum pertandingan pelatih sudah memberikan arahan jika ada situasi seperti ini, solusinya bagimana. Banyak kemungkinan-kemungkinan yang sudah dibahas,” lanjut Yanuar.
Kehilangan Kendali Permainan
Sejak berada di puncak klasemen, performa Arema terkesan tidak stabil. Lawan yang dihadapi seperti punya semangat lebih besar untuk mengalahkannya.
Apalagi Singo Edan punya rekor 22 laga tak terkalahkan. Jadi semua lawan seperti penasaran ingin mematahkannya.
Kondisi ini juga terjadi saat lawan Persita. Pemain Arema kewalahan meladeni permainan cepatnya. Ada momen dimana pemain Arema seperti kehabisan akal saat menyusun serangan.
Gelandang bertahan Hanif Sjahbandi sempat berada di lini depan. Sedangkan pemain sayap Feby Eka jadi bek kiri. Namun suasana ini berubah ketika mereka mencetak gol pertama.
Setelah Fortes mencetak gol kedua di menit 66, Arema kembali tertekan. Namun mereka memperlihatkan kokohnya sistem pertahanan mereka. Terkesan jika musim ini Arema lebih mengutamakan hasil akhir ketimbang bermain cantik.