Cerita di Balik Proses Naturalisasi Sandy Walsh untuk Timnas Indonesia: Dokumen Sakti dari Embah Asal Purworejo dan Surabaya

oleh Hery Kurniawan diperbarui 17 Feb 2022, 10:30 WIB
Sandy Walsh (kiri). Bek kanan KV Mechelen berusia 26 tahun ini memiliki darah Indonesia dari kakek yang lahir di Indonesia. Di level timnas, ia pernah memperkuat Timnas Yunior Belanda. Bersama KV Mechelen di Liga Belgia, ia telah tampil 45 kali dengan raihan 5 gol dan 7 assist. (AFP/Valery Hache)

Bola.com, Jakarta - PSSI belakangan ini sedang mengusahakan untuk melakukan proses naturalisasi para pemain keturunan Indonesia yang sedang berkarir di luar negeri, terutama di Eropa. 

Sejauh ini ada dua pemain keturunan yang bakal segera merampungkan proses naturalisasi. Dua pemain itu adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Advertisement

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasan Abdulgani menyatakan dua pemain itu memang sudah melengkapi segala dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan naturalisasi. Dari dokumen itu pun diketahui asal garis keturunan Walsh dan Amat.

“Pertama yang kirim dokumen itu Walsh dan Amat, Sandy Walsh bilang kakek dan neneknya orang Indonesia dia kirim dokumen itu, neneknya lahir di Purworejo, Jawa Tengah. Kakeknya lahir di Surabaya, Jawa Timur,” ujar Hasan dilansir dari kanal Youtube, Tommy Desky belum lama ini.

“Lalu Jordi Amat itu neneknya orang Indonesia. Neneknya itu lahir di Makassar. Dari sisi dokumen itu FIFA nggak masalah untuk kami lanjut naturalisasi,” lanjutnya.

2 dari 4 halaman

Hilgers dan Diks Ragu

Nama Tijjani Reijnders muncul setelah Mees Hilgers dan Kevin Diks batal untuk dinaturalisasi demi kebutuhan Timnas Indonesia.(Instagram/@tijjanir)

Dalam kesempatan itu, Hasan Abdulgani juga menjelaskan kondisi dua pemain keturunan lain yang juga sempat masuk rencana naturalisasi. Dua pemain yang dimaksud adalah Kevin Diks dan Mees Hilgers. 

Menurut Hasan, dua pemain itu sempat yakin untuk pindah jadi WNI. Namun, mereka terhalang restu orang tua masing-masing. Satu hal yang menghalangi adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang hanya mengakui sistem kewarganegaraan tunggal. 

Artinya, jika Hilgers dan Diks menerima tawaran untuk jadi WNI mereka harus melepas paspor negara sebelumnya yang sempat mereka miliki. 

“Ibunya Hilgers orang Manado, tapi sudah jadi warga negara Belanda. Diks itu dari Maluku. Mereka yang dua itu janji Februari mau kirim dokumen dan minggu lalu saya bilang agar proses ini secepatnya agar Juni bisa main di kualifikasi Piala Asia,” ujar Hasan.

“Lalu last minutes, pemainnya sudah mau dia tiba-tiba bilang saya mesti bicara dengan orang tua mereka. Ternyata orang tuanya berpikir di Indonesia juga menganut dua kewarganegaraan. Untung ruginya tentu ada, kalau berstatus WNI karena apalagi harus pindah ke Liga Inggris kan susah, pemain ini masih terlalu muda dan punya masa depan yang baik orang tuanya ragu,” jelas Hasan.

3 dari 4 halaman

Proses Dipercepat

Sandy Walsh, salah satu pemain naturalisasi yang akan bergabung dengan timnas Indonesia (dok.Instagram/@sandywalsh/https://www.instagram.com/p/CSq-JMxs6xK/Komarudin)

Menurut Hasan Abdulgani, proses naturalisasi pemain keturunan di Indonesia biasanya memakan waktu yang lama. Kasus tercepat dialami oleh Marc Klok yang hanya membutuhkan waktu lima bulan untuk beralih jadi WNI. 

Namun, Hasa menyatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk mempercepat proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat. Sebab, tenaga keduanya sangat dibutuhkan Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung Juni nanti.

“Pengalaman yang ada itu yang paling cepat itu Klok, itu lima bulan. Tapi kami katakan kepada Menpora, kami butuh pemain ini untuk penyisihan Piala Asia bulan Juni. Kita harapkan sebulan sebelumnya sudah jadi WNI,” ujarnya. 

“Menpora tidak berani berjanji, dia bilang saya akan bantu secepatnya. Beliau akan bicara dengan Menkumham,” tandas sosok berkacamata itu. 

4 dari 4 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait