Hasani Abdulgani Sebut PSSI Tengah Siapkan Cetak Biru Program Pembinaan Pemain, Tak Hanya Fokus Naturalisasi

oleh Hery Kurniawan diperbarui 17 Feb 2022, 17:30 WIB
Timnas Indonesia - Sandy Walsh, Stefano Lilipaly, Marc Klok, Sergio van Dijk (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - PSSI dan Kemenpora sedang melakukan proses naturalisasi pemain keturunan untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia. Dua pemain yang sedang dalam proses dinaturalisasi adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh.

Keduanya memang memiliki keturunan Indonesia. Kakek dan nenek Walsh adalah orang Indonesia. Sementara itu Jordi Amat memiliki garis keturunan Indonesia dari sang nenek.

Advertisement

Sembari melakukan proses naturalisasi pemain keturunan. PSSI disebut tengah menyiapkan program yang bisa digunakan sebagai cetak biru pembinaan pemain sepak bola muda di Indonesia.

Hal itu diungkapkan anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani di kanal Youtube Tommy Desky belum lama ini. Program itu dinamakan School of Excellence.

"Setiap provinsi harus ada School of Excellence, pemain yang keluar nantinya secara etika dia sudah benar, dari sisi skill juga begitu. Nanti lapangannya sudah standar FIFA. Tapi ini dalam proses," ujarnya.

2 dari 4 halaman

Lemah di Akar Rumput

Pesepak bola cilik dari SSB Emas Jakarta Football Academy melakukan sesi foto bersama di Lapangan Ingub Muara Angke, Jakarta Utara. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pembinaan pemain muda memang jadi kelemahan Indonesia, terutama di cabang olahraga sepak bola. Hal itu diakui oleh Hasani.

Ia bahkan menggambarkan kondisi pembinaan akar rumput di Indonesia layaknya hutan. Para pemain sepak bola nasional memang terus ada dari tahun ke tahun. Namun, mereka layaknya tanaman liar di hutan.

"Kelemahan kita adalah di grassroot, kita penelitian Belgia dan Jerman. Di Jerman setelah gagal di Piala Dunia, ada program itu mencetak pemain yang dari level sangat pemula," jelas Hasani.

"Di Indonesia nggak ada, seperti di hutan pemain itu tumbuh sendiri saja. Indonesia seperti itu, tumbuh tapi Jerman memakai teknologi akhirnya menemukan pemain yang benar-benar matang," tandasnya.

3 dari 4 halaman

Tidak Matikan SSB

Patwawi dan Wawan Widiantoro saat foto bersama siswa SSB Jeli Putra di Kediri, Minggu (19/12/2021). (Bola.com/Gatot Susetyo)

Lebih lanjut, Hasani Abdulgani menyatakan program ini nantinya tidak akan mematikan peran Sekolah Sepak Bola (SSB) yang selama ini jadi salah satu tempat membina pemain muda.

Justru nantinya SSB bakal dijadikan rekanan bagi School of Excellence itu. Para pemain dari SSB akan dibina di tempat itu untuk menjadi jauh lebih baik.

"Ini bukan jadi momok SSB tapi jadi partner. Pemain SSB terbaik dari sebuah Provinsi kita ambil kita godok disitu. Mudah-mudahan disetujui pemerintah. Jadi kami tidak hanya pikirkan program naturalisasi," tegas Hasani.

4 dari 4 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait