Bola.com, Denpasar - Bek kanan Arema FC, Rizky Dwi Febrianto, punya kenangan manis saat melawan Madura United. Pada putaran pertama BRI Liga 1 musim ini, dia jadi penentu kemenangan Arema atas Madura United.
Rizky mencetak gol lewat tendangan bebas dari jarak yang lumayan jauh pada menit ke-90. Dia membuat tendangan melengkung ke sudut kanan gawang yang tak mampu dijangkau kiper Muhammad Ridho.
Itu menjadi gol pertamanya untuk Arema FC. Yang menarik, Madura United merupakan mantan timnya. Bisa dibilang Rizky diorbitkan Tim Laskar Sape Kerap pada 2017 lalu.
Pemain berusia 24 tahun tersebut akan kembali bertemu dengan mantan timnya pada laga pekan ke-26 BRI Liga 1 di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (18/2/2022) malam WIB.
Namun, pemain berusia 24 tahun tersebut tak memasang target utama mencetak gol lagi ke gawang Madura United. Dia hanya ingin hasil akhir laga tersebut di menangi Arema FC.
Tak Lagi Jadi Algojo Tendangan Bebas Arema
Belakangan, Rizky tidak lagi menjadi eksekutor utama tendangan bebas Arema FC. Padahal dia masih berstatus satu di antara algojo bola mati Tim Singo Edan.
Ternyata, pemain yang sempat dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia itu punya alasan lain. Dia memberikan jatah tendangan bebas kepada eksekutor lain, yakni striker Carlos Fortes.
Pasalnya, penyerang asal Portugal itu juga punya akurasi jitu sebagai algojo tendangan bebas. Ini juga membuat kesempatan Fortes jadi pencetak gol terbanyak di Liga 1 makin terbuka.
Saat ini, Fortes sudah mengoleksi 15 gol. Hanya terpaut tiga gol dari top skorer sementara BRI Liga 1, Ilija Spasojevic (Bali United).
"Eksekutor tendangan bebas Arema, saya dan Fortes. Saya mendukungnya jadi top skorer. Karena dia punya kemampuan mencetak gol dari tendangan bebas. Jadi, harus percaya satu sama lainnya," jelas pemain yang sempat membela Kalteng Putra itu.
Eksekutor Lainnya
Sampai saat ini, Fortes sudah mencetak dua gol dari tendangan bebas. Jika Rizky memberikan kesempatan kepada Fortes, bisa saja akan lebih banyak gol tercipta lewat proses itu.
Di Arema, selain dua pemain itu masih ada beberapa pemain lain yang punya kemampuan jadi eksekutor bola mati. Dua pemain lain adalah M. Rafli dan Bagas Adi.
Tapi, keduanya juga makin jarang mengambil bola mati. Selain mereka, Fabiano Beltrame dan Dedik Setiawan juga pernah jadi eksekutor. Namun, akurasi dua pemain tersebut masih belum membahayakan gawang lawan.