Bola.com, Jakarta - Fandry Imbiri saat ini dikenal sebagai salah satu pemain senior dari Papua. Ia juga sudah beredar di berbagai klub Tanah Air.
Namun, Fandry Imbiri punya kisah menarik jelang gelaran SEA Games 2013 lalu. Jelang berangkat ke ajang yang saat itu digelar di Myanmar, Fandry justru mengundurkan diri dari Timnas Indonesia.
Padahal ia sudah lolos beragam seleksi yang digelar oleh pelatih Rahmad Darmawan saat itu. Ia sudah masuk ke dalam skuad akhir yang akan berangkat ke Myanmar.
Namun, Fandry saat itu merasa tidak yakin. Pikirannya terbelah antara Timnas U-23 dan keluarganya yang ada di Papua.
"Waktu itu tinggal berangkat saya ada sedikit problem, saya mengundurkan diri," katanya di kanal Youtube Tiento Indonesia.
"Saya harus pulang, akhirnya Coach RD persilakan saya pulang," lanjutnya.
Jadi Bek Kanan
Posisi asli Fandry Imbiri adalah bek tengah. Posisi itu ia perankan di awal kariernya sampai sekarang di usianya yang sudah 30 tahun.
Namun, jelang berangkat ke SEA Games itu Fandry Imbiri, Rahmad Darmawan kerap menempatkannya di posisi bek kanan. Kala itu ia sering bergantian dengan Alfin Tuasalamony.
Sebab di posisi bek tengah Timnas U-23 saat itu sudah diisi nama-nama pemain yang memang punya potensi bagus. Sebut saja Manahati Lestusen, Andri Ibo dan beberapa pemain lain.
"Uniknya di saat saya ikut seleksi itu saya dipasang bek kanan, saya sama Alfin, bek kiri Diego, Rony Beroperay," jelas Fandry.
Juara Bersama Persebaya
Fandry Imbiri sudah memperkuat beberapa klub di Tanah Air. Namun, prestasi paling membanggakan yang sejauh ini berhasil ditorehkan Imbiri adalah saat membawa Persebaya Surabaya promosi ke kasta tertinggi pada tahun 2017 yang lalu.
Saat itu, Fandry Imbiri datang ke Surabaya di pertengahan musim. Ia digaet Bajul Ijo dari Semen Padang yang di musim itu berlaga di Liga 1.
Kedatangan Fandry Imbiri mampu membuat lini belakang Persebaya semakin kuat. Bahkan, setelah mengantarkan Persebaya menjadi juara Liga 2 2017, karier Fandry Imbiri di Persebaya tetap berlanjut.
Di Liga 1 2018, Fandry Imbiri tetap dipertahankan manajemen Persebaya. Sebagai tim promosi penampilan Persebaya saat itu cukup apik. Mereka mengakhiri musim di posisi lima klasemen.